Esther yg merasa janggal dengan semuanya pun masuk ke kamar anaknya dan mencoba untuk melihat botol obat yg beberapa waktu lalu ia tukar itu.
Di perhatikannya botol itu yg sudah hampir habis, namun yg membuat Esther bingung adalah kenapa kondisi anaknya tetap baik-baik saja. Seharusnya kondisi Wang Fei sudah drop.
Esther pun membuka tutup botol itu lalu mengambil satu butir obat tersebut.
"apa yg kau lakukan dengan obat itu?" tanya Xiao Zhan.
Mengagetkan Esther hingga menjatuhkan botol yg belum tertutup itu, hingga semua isinya berserakan.
"i,,itu itu ini sudah waktu Feifei minum obat" alasan Esther tergagap-gagap.
Xiao Zhan menaikan sebelah alisnya tinggi.
"memberi Feifei obat? Terus dimana Feifei sekarang?" tanya Xiao Zhan.
Esther semakin kalang kabut tidak tau harus menjawab apa.
"sejak kapan kau perhatian dan peduli kepada anakmu?" ucap Xiao Zhan yg masih setia berdiri di ambang pintu itu sambil bersedekap.
"apa kau pikir itu adalah obat yg kau tukar itu, apa kau tidak tahu betapa berbahayanya obat yg kau tukar itu untuk tubuh Feifei" marah Xiao Zhan.
"bagai bagai mana kau..."
"aku tau, aku tau kau berniat menyingkirkan ku dari rumah ku kan? Kau ingin membuat keluarga ku membenci ku kan? Lalu mengusirku dari rumahku kan?"
"sungguh aku baru tahu ada seorang ibu yg tega mengorbankan nyawa anaknya hanya untuk ambisinya."
Xiao Zhan benar-benar marah kepada Esther yg dengan teganya ingin membunuh anaknya sendiri hanya karna ingin menyingkirkan dirinya.
Setelah Xiao Zhan mendapatkan hasil dari pemeriksaan obat yg ia bawa ke lab itu keluar. Xiao Zhan sungguh terkejut melihat hasilnya.
Jangankan Wang Fei yg masih kecil dan lemah, orang dewasa saja bisa mati dalam waktu sebulan oleh obat yg di tukar oleh Esther itu.
"apa kau sebegitu takutnya aku merebut Wang Yibo darimu" bentak Xiao Zhan.
"iya,,,iya aku sangat takut, aku tidak mau kehilangan Yiboku, aku sangat mencintainya"
"hahahaha,,cinta? Cinta kau bilang? Itu bukan cinta, kalo kau memang mencintai paman ku kau tidak akan pernah tega menumbalkan putrimu untuk obsesimu itu" balas Xiao Zhan.
"kalo memang aku mau merebut paman Yibo darimu, sudah ku lakukan dari dulu" tambahnya lagi.
Hal itu sukses membuat Esther bungkam.
"aku kecewa padamu, kau bukan seorang ibu karna kau hanya memikirkan dirimu sendiri"
Ucap Xiao Zhan sebelum pergi meninggalkan Esther yg masih diam seperti patung itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
cinta yang tidak tepat
General Fictioncerita ini bercerita tentang kenakalan Xiao Zhan yg mengubahnya menjadi sosok yg harus bertanggung jawab seorang diri atas kenakalannya