Ini adalah pt.2 dari cerita Bendahara kemarin ya.
••
•
Enjoy~
Di beritahukan bahwasanya kelas 12 tahun ini akan melakukan foto angkatan sebagai agenda penutupan sebelum acara kelulusan atau purna.
Pemberitahuan itu pun disebarkan ke grup kelas 12, salah satunya grup kelas IPS 2, yaitu kelas Juno dan Hero dkk. Sontak dengan pemberitahuan itu grup kelas menjadi heboh membahas kegiatan yang akan mereka laksanakan.
Begitu juga dengan Juno yang heboh akhirnya bisa bertemu kembali dengan Hero setelah kegiatan persekolahan mereka usai.
"Asik ada foto angkatan cuy" Ujar Juno membaca pesan grup chat kelasnya.
"Seneng banget lu, padahal biasanya juga ogah-ogahan" Cibir Adit. Saat ini mereka sedang di warkop, hanya sekedar nongkrong dan ngopi santai.
"Ini cuma terjadi tiga tahun sekali, yakali gw gak seneng" Juno kembali asik nimbrung di grup kelasnya.
"Dresscode nya apaan?" Tanya Budi.
"Gak tau" Dengan enteng Juno menjawab.
"Tolol banget jadi bocah"
"Lu baca apa anjir, kok gak tau dresscode nya"
"Gobloknya natural nih, suka gw"
"Indonesia krisis membaca"
Begitu banyak cibiran dan umpatan yang dilontarkan ke Juno, sampai gak tau harus nanggepin yang mana dulu.
Mari kita skip acara cibir mencibir ini..
Kita beralih ke Hero, saat ini ia sedang santai diatas kasur sambil membaca chat dari teman-temannya di grup kelas, tidak ikut nimbrung hanya sebatas pembaca.
Hero tidak pernah ikut campur di dalam pembicaraan grup kecuali untuk menagih iuran kas. Tapi sekarang jabatan itu telah selesai karena sebentar lagi mereka akan berpisah.
_________
Pagi hari di sekitar sekolah Y sudah ramai di datangi oleh siswa siswi yang akan melaksanakan foto angkatan, dengan dresscode atasan hitam bawahan rok atau celana abu-abu. Mereka sangat antusias kembali ke sekolah dan bertemu teman-teman.
Di depan gerbang di adakan pengecekan barang bawaan untuk memastikan tidak ada yang membawa sajam, miras dll.
"Eits berhenti dulu dong, sini in tasnya" Suruh salah satu anggota panitia yang bertugas di gerbang depan.
"Lahh lu ngapain jadi panitia?" Hero, orang yang di berhentikan itu menatap heran kearah salah satu panitia.
"Emang kanapa? Salah kah?" Juno, panitia yang memberhentikan Hero.
Keadaan seperti terbalik, biasanya Hero yang mencegah Juno agar tidak kabur, sekarang Juno lah yang menghentikan Hero.
"Bukannya cuma ketua kelas sama wakil yang di jadiin panitia?" Tanya Hero dengan wajah ragu menatap Juno yang memakai kalung panitia.
"Engga lah siapa aja yang mau bisa jadi panitia, karena gw lagi baik makannya gw mau jadi sukarelawan" Jawab Juno sambil mengecek barang bawaan Hero.
"Dah aman, silahkan masuk" Dengan senyum ramahnya Juno mempersilahkan Hero untuk masuk ke kawasan sekolah.
Hero yang tak mau ambil pusing langsung jalan meninggalkan Juno yang kembali bertugas mengecek para siswa yang masuk.
Di sekitar lapangan sudah banyak orang-orang yang berkumpul menunggu intrupsi dari panitia, ditambah dengan suara musik DJ remix dari sound sistem yang disewa oleh pihak sekolah menambah suasana gembira hari itu.