Chapter tiga belas

2.6K 213 23
                                    

WELCOME BACK TO MY STORYPARULIAN FAMILY

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

WELCOME BACK TO MY STORY
PARULIAN FAMILY

•••

Nabila berjalan terburu buru menuruni tangga, sekarang isi pikirannya tertuju pada sang mamih.

tadi sesudah pulang sekolah nabila berniat pergi kerja kelompok di rumah temannya, tapi saat gadis itu akan menelpon Rony untuk meminta izin ternyata papihnya yang lebih dulu menelpon dirinya dan memberitahu bahwa Salma sakit.

Alhasil dia tidak mengikuti kerja kelompok tersebut.

Nabila mengatur nafasnya yang memburu akibat berjalan dengan terburu-buru, saat ini dia telah sampai didepan pintu kamar mamih dan papihnya.

Gadis dengan baju hitam dan celana cargo abu itu pun membuka pintu dengan perlahan, pemandangan yang pertama kali dia lihat adalah sang papih yang sedang membenarkan kompresan di dahi mamihnya.

"papiih". Panggil Nabila dengan suara pelan, Rony langsung menoleh ke belakang karena suara familiar itu.

Rony kemudian berdiri dan merentangkan tangannya, dengan cepat Nabila menghampiri Rony dan langsung masuk kedalam pelukan cinta pertamanya.

Nyaman itulah yang dirasakan gadis itu sekarang, Nabila mendongak menatap papihnya, dapat Rony lihat ada rasa khawatir dari pancaran mata putrinya.

"nggak usah khawatir mamih baik-baik aja kok, cuma kecapean aja." Ucap Rony agar Nabila tidak terlalu banyak pikiran.

"Sekarang adek bangunin mamih ya terus suruh mamih makan, katanya mamih pengen disuapin sama adek" Nabila mengangguk lalu melepaskan pelukannya dengan Rony.

Nabila duduk disebelah Salma yang sedang tertidur dia kemudian mengecup pipi sang mamih,
panas itulah yang dirasakan Nabila saat bibirnya menyentuh kulit Salma.

Salma menggeliat dalam tidurnya, dia mencoba membuka matanya yang terasa berat, objek pertama yang Salma lihat ketika membuka mata adalah putrinya yang sedang tersenyum kearahnya tapi dengan mata yang berkaca kaca.

"mamiih..." lirih Nabila kini air matanya telah membasahi pipi mulusnya, dia paling tidak suka melihat mamih atau papihnya sakit.

"jangan nangis, adek jelek kalo nangis". ucap Salma dengan suara yang lemah dan serak, lalu tangannya bergerak menghapus sisa air mata dipipi sang putri.

"adek nggak suka mamih sakit".

"mamih cuma kecapean doang".

Parulian family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang