First meet

162 24 2
                                    

"Orang yang kuat bukanlah dia yang mampu menahan beribu pukulan, melainkan mereka yang mampu menahan seluruh luka batin sendirian tanpa mengeluh sedikitpun."
-Anonim-


Langit tampak sedang tidak ingin diajak berkompromi. Bukti nyatanya adalah ribuan tetesan air yang kini tengah jatuh membasahi bumi. Namun keberadaan mereka sama sekali tidak terasa mengganggu bagi beberapa orang, salah satunya adalah Todoroki.

Pemuda berkacamata itu kini tengah berjalan dibawah hujan, tanpa mempedulikan kemeja putihnya yang basah. Ya, idenya untuk menikmati hujan memang terdengar sedikit gila namun untuk orang yang tengah kecewa pada dirinya sendiri, itu tidak apa-apa kan? Setidaknya hujan bisa sedikit menenangkan pikirannya yang bercabang.

Todoroki sadar bahwa ia tidak seharusnya bersikap selemah ini, terlebih hanya karena dikalahkan oleh Murayama kemarin hari. Hanya saja kepalanya tengah berisik, ia perlu melakukan sesuatu untuk bisa mengalihkan isi kepalanya.

Kepalanya ia dongakkan ke atas, membiarkan tetesan air itu menghujani wajahnya dan kemeja sekolahnya hingga basah. Untuk hari ini saja, biarkan dia menjadi manusia biasa. Hanya Todoroki Yosuke, seorang pemuda normal yang hidupnya biasa-biasa saja. Bukan 'Todoroki' si ambisius yang selalu ingin meraih titik tertinggi, baik dalam hal pertarungan ataupun prestasi.

Ia ingin lepas dari segala hal yang mengikatnya, hanya untuk hari ini.

Ditengah acaranya menikmati hujan, tiba-tiba tetesan air itu hilang, digantikan dengan sebuah payung berwarna biru gelap yang melingkupi kepalanya. Alis Todoroki mengerut. Ia lekas menurunkan tatapannya demi melihat siapa manusia yang lancang mengganggu aktivitasnya.

Matanya bersitubruk dengan obsidian segelap malam yang begitu cantik, seolah menenggalamkannya dalam palung mariana. Tatapan sosok itu menenangkan, berbeda dengan raut wajahnya yang tidak menampilkan ekspresi apapun. Sosok itu perlahan tersenyum begitu tipis, nyaris tidak terlihat oleh Todoroki. Namun tanpa ia sadari, Todoroki telah terpaku selama beberapa saat, mengagumi manik segelap malam yang begitu menghanyutkan itu.

Tampaknya Todoroki harus mengakui bahwa ia telah jatuh pada pandangan pertama dengan sang gadis berpayung biru itu. Gadis misterius tanpa nama yang berhasil mengusik jiwanya untuk pertama kali.

- bersambung -

Hai, pendek banget kan? Hehe maaf ya, mungkin karena awal sengaja aku pendekin, biar kerasa feel first meetnya-- eaaa

Next part mungkin bakal pendek juga, karena ini sebenarnya bisa aku jadiin cerpen, cuma karena takut kepanjangan, aku bagi per part aja deh:)

Sekian dari aku, terima kasih sudah berkunjung✨

Salam hangat

San

Love in Silence - Todoroki Yosuke Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang