Her Name is Yukio

134 17 29
                                    

"Lukanya terlalu besar untuk diungkapkan lewat kata."

-Anonim-


Pukul 10 malam, Todoroki keluar dari rumahnya. Kebetulan cuacanya cukup baik untuk berjalan-jalan. Dengan style santai yaitu kemeja coklat dan celana bahannya, pemuda berkacamata itu menyusuri jalanan distrik Oya, menikmati udara malam yang menyapu kulit putihnya.

Ini adalah Minggu ketiga sejak terakhir kali ia dan gadis itu bertemu. Sejujurnya pemuda itu sempat melupakan gadis itu beberapa saat, tentunya karena ada begitu banyak hal yang harus ia urus. Istilahnya, Todoroki mencoba menyibukkan diri untuk menghilangkan wajah si gadis dari pikirannya.

Namun usaha itu sepertinya sia-sia. Sebab belum genap seminggu, pemuda dengan surai hitam legam itu kembali teringat dengan gadis itu, tepat saat ia melihat sekumpulan murid dan seorang guru yang tengah berada di taman. Uniknya, guru tersebut menggunakan gerakan tangan untuk berkomunikasi dengan para muridnya.

Dalam sekali tebak, Todoroki paham bahwa Guru tersebut mengajar anak-anak berkebutuhan khusus. Karena penasaran, Todoroki terkadang duduk dan memperhatikan bagaimana guru tersebut berinteraksi dengan para muridnya.

Itu mengingatkan Todoroki kepada gadis itu. Yah, untuk saat ini ia hanya bisa menyebutnya dengan sebutan 'gadis itu' karena ia bahkan tidak sempat bertanya siapa nama gadis yang menyeretnya untuk berteduh di halte hari itu.

Larut dalam pikirannya membuat Todoroki tidak menyadari bahwa ia kini sampai di sebuah jembatan, tepatnya jembatan yang menghubungkan seluruh distrik di SWORD. Pemuda itu menyipitkan pandangannya begitu melihat siluet seseorang yang sedang berdiam diri di pembatas jembatan.

Rambut sosok itu berkibar lebat, efek angin yang cukup kencang. Baju kaos biru tampak melingkupi tubuh mungilnya, tidak lupa dengan bawahan celana bahan berwarna hitam.

Mata Todoroki seketika melebar begitu menyadari wajah familiar yang tengah menatap sungai dari jembatan. Pemuda itu tanpa sadar berlari dan segera menghampiri sosok itu.

Seolah mengetahui seseorang yang datang sosok itu akhirnya berbalik, membuat keduanya kini saling bertukar tatapan.

Baik Todoroki dan Gadis itu memilih diam selama beberapa saat, sebelum akhirnya Todoroki yang lebih dahulu memutus kontak mata. Matanya bergerak acak, seolah berusaha menghindari tatapan gadis itu yang masih terpaku padanya.

"Kau disini." Todoroki berucap singkat yang dibalas oleh anggukan gadis itu.

Tangan gadis itu bergerak dengan ragu, membuat serangkaian kata menggunakan bahasa isyarat.

"Kita bertemu lagi--"

Gerakan gadis itu berhenti. Ia mungkin mengingat bahwa dipertemuan pertama mereka, Todoroki sempat tidak mengerti dengan apa yang ia isyaratkan.

"Ya, kita bertemu lagi."

Kini gadis itu bisa dengan jelas melihat senyum Todoroki walau tipis, senyum terlihat begitu tulus. Ia lantas menggerakkan kembali tangannya.

"Kau bisa menggunakan bahasa isyarat." Tanya sang gadis. Todoroki lantas menggaruk tengkuknya yang sedikit gatal.

Tangannya mulai bergerak perlahan, walau tak selancar gadis itu.

"Aku bisa menggunakan-nya sedi-kit."

Tawa hampa gadis itu meledak, membuat Todoroki lagi-lagi tertegun untuk kesekian kalinya. Sesaat setelahnya Todoroki ikut terkekeh kecil, membuat suasana keduanya yang semula canggung mulai menghangat.

"Ah iya-" gadis itu menepuk tangannya sekali. Tangannya lantas kembali bergerak, "-namaku Nakamura Yukio."

'Rupanya Yukio...'

"Todoroki Yosuke."

Gadis itu mengangguk-angguk kecil. Tangan kanannya perlahan mengusap dagu, seolah sedang berfikir. Hal itu secara tidak sadar membuat lengan baju Yukio sedikit tersingkap, memperlihatkan lebam keunguan di beberapa area tangannya.

Todoroki mengunci pandangannya ke lengan Yukio. Batinnya kembali bertanya-tanya, sebenarnya apa yang dialami oleh gadis di hadapannya ini sebelumnya?

- bersambung -

Hai hai! Apa kabarnya kawan-kawan? Semoga sehat selalu yaa. Akhirnya Todo tahu nih nama ceweknya. Sabi kali yaa entar langsung pdkt:)

Anyway, correct me kalau aku ada salah ya. Aku sangat menerima masukan kalau ada yang nggak sesuai dan memang perlu diperbaiki

Sekian dari aku yang terbantu dengan UTS 4 Matkul hari ini, sampai jumpa di part selanjutnya!

Salam hangat

San

Love in Silence - Todoroki Yosuke Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang