"Sayang ayo bangun" suara bunda yang lembut menyapa telinga ku. Membangunkan ku.
"5 menit lagi bunda..." gumam ku yang masih setia menutup mata.
"Ini sudah kedua kalinya kamu bilang 5 menit lagi" aku rasakan tangan bunda mengelus kepala ku. "Ayo Won-ah, nanti kamu terlambat ke sekolah"
"Emm...." sahut ku.
"Sangwon, cepat bangun atau....." itu suara ayah yang tiba-tiba saja datang.
Dan aku langsung membuka mata lebar-lebar saat mendengar nya.
"Iya, siap ayah!" aku bangun dan langsung memberikan hormat.
Lalu aku cepat-cepat berlari ke kamar mandi.
Aku bisa dengar bunda tertawa karena tingkah ku saat ayah yang menegur.
"Ya sudah, kami akan menunggu di meja makan" ucap bunda.
-------
"Kakak lama sekali, aku sudah lapar" ucap adik bungsu ku—Riki, wajahnya cemberut total.
"Hehe...maaf" aku duduk di samping Riki.
"Pasti kakak semalam begadang main game sampai jam 3 pagi—" tebak Kyunghee.
"Hei..sssttt.." aku langsung membekap mulut Kyunghee. "Jangan ember, nanti ayah dengar" bisik ku padanya.
"Tapi ayah memang mendengarnya, Kak" sahut Hyunhee.
Aku langsung menatap ayah yang juga menatap ku datar sambil menurunkan kacamatanya.
"T-Tidak ayah, jangan percaya ucapan Kyunghee. Aku bermain game hanya sampai jam 10 malam saja"
"Kalau sampai ayah memergoki mu begadang hanya untuk game, maka ayah akan sita semua game yang kamu punya. Termasuk ponselmu juga. Mengerti?" ancam ayah sambil menodongkan sendok.
Aku meneguk ludah dengan kasar. Ancaman ayah tidak pernah main-main. Sekali dia berucap maka itu lah yan akan terjadi. Ayah orang yang sangat tegas soal kedisiplinan. "I-Iya ayah, aku mengerti"
"Sudah, sudah, ini meja makan" Bunda pun menengahi kami, sambil meletakan menu makanan di meja."Bunda tidak suka ya kalau kalian berdebat atau bersitegang di meja makan"
"Iya-iya bunda kami yang cantik~" serempak kami semua mengatakan itu pada bunda, sambil membuat pose V dengan kedua tangan di bawah dagu kami.
Hal itu membuat bunda terkekeh. Senyumnya yang manis dan wajahnya yang cantik adalah favorit ku, bunda ku awet muda. Bahkan dulu waktu aku kecil, selalu berkata saat besar nanti aku ingin menikahi bunda. Tentu saja membuat ayah cemburu total.
"Terimakasih sayang" ucap ayah setelah bunda meletakkan sepotong daging ayam di piringnya.
Lalu hal yang membuat ku selalu berkata 'bucin' dalam hati pun terjadi—ayah mencium pipi bunda.
"Ada anak-anak di sini" bunda berbisik pelan menegur ayah, sambil mencubit lengannya. Aku masih bisa dengar dan lihat itu.
Sementara ayah hanya terkekeh dan malah mencoba kembali mencium bunda. Tentu saja bunda menodong dengan sendok.
Ada-ada saja mereka berdua.....mereka pikir aku tidak melihatnya.....
"Ekhm....enaknya sudah menikah, jadi bisa bermesraan dimana saja. Termasuk di depan anak-anak" sindir ku. Sambil memulai sarapanku. Mengoles selai pada roti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Ingin Bunda Bahagia [Sangwon feat. HeeHoon]
RomanceBagi Sangwon, kebahagiaan sang bunda adalah tujuan hidupnya.... "Aku ingin bunda bahagia" - Ini bukan BXB!! !!Ini karya murni dari aku. Jadi jangan di jiplak ataupun di remake. Mikir cerita susah jangan seenaknya copas!!