Haloo All!
Seneng banget udah 700+ pembaca😍🥰 moga makin banyak yaa! Semoga bisa sampe berjuta-juta pembaca, aamiin ya Allah aamiin.
Terima kasih juga untuk yang sudah vote dan komen setiap bab.
Tetap jaga kesehatan!
-Happy reading-
🦋🦋🦋
Pernikahan Shani telah selesai dilaksanakan pagi tadi, di sebuah masjid yang sudah di tentukan.
Dan malam ini, Shani mengadakan resepsi. Benar, pagi tadi Shani dan Radja hanya melaksakan ijab kabul, dan rentetan acara lainnya.
Resepsi diadakan di sebuah taman yang sudah mereka sewa.
Taman di hias menjadi lebih aesthetic dengan dekorasi yang indah.
Lampu-lampu yang terpasang di setiap sudut taman. Juga hiasan-hiasan yang membuat taman semakin ramai.
Tak sedikit, tamu undangan yang hadir. Mereka merupakan sahabat Radja, Shani. Teman-teman bisnis, kampus, juga saudara mereka yang turut meramaikan.
Naava izin pulang beberapa jam sebelum acara resepsi dilaksanakan.
"Ini beneran si Shani nyuruh gue pake baju begini?" tanyanya pada diri sendiri.
Naava telah selesai mandi, dan kini ia sedang berada di kamar. Menatap baju yang Shani berikan.
"Nanti malam, lo pake baju ini, ya!" begitulah ucapan yang di lontarkan oleh Shani, sebelum Naava pulang.
"Gila, kali nih orang! Mau bikin gue di nyam-nyam sama buaya?" gerutu Naava.
Tapi, ia tetap memakai baju yang Shani berikan. Ya, iyalah. Harus menghargai pemberian orang.
"Bagus juga, uy!" Naava terlihat berputar di depan cermin.
"Udah ah, berangkat!!"
✦✦✦
"Naa!" panggil Shani. Naava mendelik, dia baru saja duduk, Shani sudah memanggilnya.
Sesaat, Naava terpana dengan penampilan Shani.
Shani mendudukan dirinya di dekat Naava, kebetulan kursi sebelahnya kosong.
"Makasih udah pake baju yang gue kasih," ucap Shani.
"Hm," balas Naava.
"Sayang," panggil Radja pada Shani.
Perempuan itu menoleh, menatap sang suami.
"Saya mau ngobrol sama teman-teman boleh?" tanya Radja.
Gak semua cowok kayak gitu. Bjirr
"Iya, yaudah gih," usir Shani. Ah, ia terlalu malu dengan suaminya yang...
AAAAAA SKSKSKSK.
"Kalau ada apa-apa kasih tau Saya, oke? Saya ke sana dulu. Kamu di sini saja," ujar Radja, lalu mengacak rambut Shani gemas. Lalu mencium kening wanita itu.
"Ekhem, aduh keselek bumi nih gue!" pekik Anya.
"Pantes, hareudang kieu!" timpal Ulan.
(Panas gini)
"Anying, abong geus sah!" sahut Liya.
(Mentang-mentang sudah sah)
"Gak boleh gitu, Ay," peringat Felix pada Liya.
"Kalo gini mah, gue yang panas!" sarkas Naava.
Gimana gak panas?
KAMU SEDANG MEMBACA
Naava Tanisha
Novela Juvenil"jangan pernah suka aku, kalo belum selesai sama masa lalu kamu. dan, jangan egois." Hasil pemikiran sendiri! Jika ada kesamaan nama tokoh/ visual tokoh, maupun latar belakang terjadi SECARA TIDAK SENGAJA!!! JANGAN PLAGIAT!!! JAUH JAUH DEH SONO!!