Reunian

48 8 2
                                    

Votement nya jgn lupa, sebagai bentuk kasih sayang kalian-ralat apresiasi.

Typo tandain!!!

-Happy reading-

🦋🦋🦋

"

Bik Asih?" Panggilnya membuat sang empu menoleh. "Eh, iya Non? Kenapa?" tanya Bik Asih.

Saat ini Bik Asih sedang berada di dapur. Dan yang memanggilnya adalah Naava.

"Maafin Naava ya? Gara-gara Naava, Bibi dan yang lain kena hukuman." tuturnya merasa bersalah.

Saat mendengar apa yang suaminya lakukan pada Bik Asih dan yang lain. Naava meminta agar hukuman itu dicabut. Beruntung para maid tidak jadi dihukum.

"Gak apa-apa. Ini juga salah Bibi sama yang lain, gak bisa jaga in Non Naava dengan baik," ujar Bik Asih, menenangkan.

Naava memeluk Bik Asih erat. "Makasih Bik Asih. Sayang Bik Asih banyak-banyak."

Bik Asih pun membalas pelukan Naava tak kalah erat.

Dan sekarang?

Naava dilarang memasak, mengerjakan pekerjaan rumah, dilarang tidur lebih dari jam 23.00, dan banyak lagi larangan dari sang suami untuknya. Menyebalkan.

"Ya, udah, sekali lagi maaf ya Bik, terima kasih juga."

"Iya, sama-sama Non."

"Btw, Bibi lagi bikin apa?" tanya Naava penasaran. Bik Asih menjawab, "ini Bibi lagi masak buat makan siang."

"Naava bantu boleh ya? Ya, ya, ya," pinta Naava. Padahal sudah dilarang oleh suaminya, tetap saja.

Bik Asih menggeleng. "Jangan atuh Non. Entar Non Naava teh dimarah-in sama Tuan," ucap Bik Asih serius.

"Biar-in aja, jangan didengar," sahut Naava. Bukan Naava namanya kalo menuruti apa yang dilarang.

"enak aja situ atur-atur gue!"

Bik Asih akhirnya luluh. Dengan beribu-ribu bujukan dari majikannya. Ia bisa apa jika Nonanya ini mempunyai keinginan. Sebelum dituruti perkataannya, akan tetap kekeuh.

Begitulah Naava.

✦✦✦

Ting! Ting!

Naava melotot melihat notifikasi masuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Naava melotot melihat notifikasi masuk. Dahinya mengernyit. "Malam ini ada reuni-an?" tanyanya, pada diri sendiri.

Naava beranjak dari kasur, berjalan ke arah lemari. Mengetuk-ngetuk dagunya. "Hm, pakai baju yang mana, ya?" gumamnya seraya memilih baju.

Naava TanishaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang