Dua Iman

7 0 0
                                    

Di jalan makam itu aku berjalan
Rindangnya pohon menyeka hujan
Menampar diriku pada kenyataan
Bahwa dua Iman tidak bisa sejalan

Apakah kau mencintaiku?
Yang ku tahu saat ini begitu
Meski rasanya kau membenciku
Tapi yang ku yakini tidak begitu

Apakah doa kita dapat dikabulkan?
Meski Tuhan kita berbeda pandangan?
Kenapa kidung tersebut merasa menyakitkan?
Aksaranya terngiang dalam lamunan

"Aku untuk kamu, kamu untuk aku."
"Namun semua apa mungkin? Iman kita yang berbeda."

Jujur ku ingin kamu ada untukku
Apakah kamu juga demikian?
Jujur saat ini aku mencintaimu
Tidak kah kamu merasa demikian?

Puisi SekilasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang