satu per empat terakhir

11 0 0
                                    

Ku menyaksikan diri ini
Menua menanti
Menciptakan diorama usang
Yang kutangisi bila melihatnya

Dewa hidup mungkin masih sayang
Atau sebenarnya Dia bersedih
Melihat Ciptaan-Nya terseok-seok
Kadang lurus kadang berkelok

Pada siapa aku harus menangisi?
Pada-Mu, Dewa?
Padanya, manusia?
Pada siapa?

Rasanya satu per empat ini aku menyesali
Namun satu per empat ini aku juga mensyukuri
Aku tak tau harus apalagi
Hingga -cepat atau lambat- aku kembali, menyatu, bersama-Mu.

Puisi SekilasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang