Segerakan

11 0 0
                                    

Bila memang diri ini menginginkannya
Lantaran birahi semata
Maka Tuhan, bolehlah kamu menyentil diriku
Sehingga terasa tamparan berat yang membuatku tersungkur

Matahari memberikan warna yang jingga
Indah, namun tanda ia mau berpisah
Tak ada paksaan, percaya saja kalau ia akan kembali esok pagi

Kedua sejoli itu bergandeng tangan
Berdansa di sempitnya sebuah lorong
Tak ada yang lebih menyakitkan dibandingkan itu
Karena kenangannya akan membuat siapa saja menangis

Dawai itu berdentang
Mulut itu mengeluarkan syair
Menjadikannya sebuah kidung
Entah sendu entah girang

Maka Tuhan, jika memang dia bukan untukku
Hiburlah aku dengan firman-Mu
Tenangkan aku dengan pelukan-Mu
Yang kelak Engkau kirimkan seseorang sebagai tanda kalau Engkau juga mencintaiku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Puisi SekilasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang