Menanti malam ini
Ditemani hangatnya kopi
Pahitnya kuminum sembari bermimpi
Apakah kelak dirimu kumilikiDiriku memang tak punya nyali
Sedang dirimu berada di ujung langit
Mencari siapa yang hendak dihinggapi
Dengan sombolis cinta sampai nantiApalah diriku layaknya diorama
Terdiam suara, hanya aksara
Jangankan hidup, duniapun ku payah
Memandangmu yang sedang menerkaKu tak pernah berhenti berharap
Payung terbang layaknya bersayap
Semangat mengejarmu di dalam gemerlap
Hingga pada pelaminan kita nanti, ku berucap