026

42.6K 2.5K 71
                                    

Cleopatra menggeser postingan pertama Instagram milik Pasha yang mungkin saja baru gadis itu buat, caption Sydney dump membuat Cleo merotasi matanya, foto-foto di sana mengisyaratkan jika gadis itu amat bahagia. Memakai baju bagus, di lapangan golf, dan bersama pria tampan.

”Masih wajar, kita juga kalo kemana pun update feed.”

”Tapi dia sama cowok, lo pada gak curiga?”

”Biasa aja sih.”

Cleo melirik Pasha yang tengah mengerjakan sesuatu di meja bersama Mahira. Jam kosong membuat keduanya terlihat mengerjakan teka-teki silang. Mahira menepuk bahu Pasha ketika gadis itu mampu menjawab teka-teki di dalamnya.

”Sha, Danial liatin lo mulu, sumpah.”

Dengan gerakan cepat, Pasha memutar kepalanya ke belakang dan menemukan Danial menatapnya. Pemuda itu juga tidak mengalihkan pandangan ketika Pasha menolehkan kepala.

”Biarin aja,” jawabnya singkat.

Pasha tidak tertarik untuk menjalin hubungan dengan siapapun selama sekolah. Lagi pula tugasnya hanya untuk belajar. Fyi, Guntur sudah memberitahu jika mulai sore ini, ia akan mulai belajar bahasa Inggris agar tidak terus planga-plongo kalau tiba-tiba Guntur bicara bahasa asing.

”Ganteng tau, Sha. Gak mau?” kekeh Mahira.

Pasha menggelengkan kepala, ”enggak.”

”Lebih ganteng yang di Instagram ya,” Mahira juga tau pria yang mungkin saja mengantar jemput Pasha ke rumah.

Terlihat lebih menggoda. Pasha tersenyum, ”iya.”

Ia jadi mengingat kala pulang dari Sydney kemarin, bangun-bangun sudah dalam pelukan pria itu, Pasha pikir sudah di rumah, namun ternyata masih di dalam pesawat.

”Pacar lo ya, Sha?”

Pasha menuliskan jawaban di buku TTS seraya menggeleng.

”Bukan.”

”Terus siapa? Calon suami,” tebak Mahira.

”Gitu deh.”

”Cie demi apa?!”

Mahira terpekik dan Pasha menaruh jari telunjuk di depan bibir, Mahira menyengir lalu kemudian bertepuk tangan. Ketika keduanya melanjutkan mengisi TTS hingga suara decitan kursi tertarik, Danial duduk di sisi meja membuat Pasha menatapnya sekilas.

”Mau apa?”

”Mau ikutan.”

”Jangan modus, masih inget kan sama cowok yang kemarin jemput Shasa ke sekolah?”

”Cowok yang pake sendal jepit ando?” kekeh Danial.

”Dia pake sendal jepit mobilnya mah Mustang.”

”Iya-iya,” Danial merotasi mata, dikira ia tak lihat kemarin Pasha di jemput pakai apa. Melihat ekspresi pemuda itu,  Mahira mencubit lengan Danial membuatnya meringis dan hendak membalasnya. Dengan segera Mahira menampar tangan itu ketika Danial hendak mencubit di area lain.

”Sialan lo anjir!”

”Makanya jangan duluan.”

Danial tertawa ketika melihat Mahira dongkol.

”Stres!”

TTS yang tergeletak di meja berpindah tangan. Danial membaca semua kolom yang sudah terisi dan berdecak kecil.

”Kayaknya lebih cocok sama lo, Ra.”

Mahira tertawa, ”gue sama Danial, Sha? Ogah!”

”Siapa juga yang mau sama lo gendut.”

[#2] GUNTUR ASKA BUMI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang