037

41.2K 2.4K 24
                                    

Sayang kalian deh hehe, jangan bosen liat notif yaa

****

Koper sudah di turunkan dan Pasha menggendong tas tas warna krem berisi dompet, ponsel, skincare, dan peralatan make up. Menatap diri di pantulan cermin, ia tersenyum memuji dirinya sendiri yang terlihat lebih berisi. Pasha memilih memakai celana bahan yang akan membuatnya nyaman selama di perjalanan. Baju panjang berbahan dingin dan sepatu favorit dari Arianna.

Setelah siap, ia keluar dari kamar dan mengambil perbekalan yang Bi Susi siapkan di dapur. Sementara Guntur yang hari ini meliburkan diri karena akan mengantar Pasha ke sekolah juga memastikan gadisnya baik-baik saja tengah duduk menunggu di dapur seraya menikmati kopi panas dan croissant madu.

”Makasih, Bi. Isinya apa?”

”Pizza, donat, ayam krispi, pop mie, sama ciki-cikian.”

”Sama kwetiau goreng juga.” ujar Bi Susi lagi.

Pantas di meja makan ada bungkusan kardus donat dan pizza. Tak perlu bertanya, sudah pasti atas suruhan pria ganteng yang sekarang memakai kaos kerah coklat dan pendek. Guntur masih diam, sesekali menyeruput kopinya.

Guntur tak akan setenang ini jikalau belum bertanya pada Bu Henny. Lagi pula, mengapa study tour ke Jogja tidak memakai pesawat saja, bisa menghemat waktu dan tenaga.

”Ayam sama kwetiau pertama dimakan ya, takut basi.”

”Oke, Bi.”

Guntur menatap dua perempuan beda generasi itu, ”udah?”

Pasha menoleh dan menganggukkan kepala, ”yuk!”

”Dadah bibi!”

Pasha melambaikan sebelah tangan pada Bi Susi dan melangkah bersama Guntur dengan tangan saling bertaut.

Dan membiarkan Guntur mengambil alih paper bag berisi kotak-kotak ringan sekali pakai berisi makanan yang Guntur beli untuk Pasha makan selama perjalanan. Ia sangat hatam dengan hobi gadisnya, selain tidur setelah pulang sekolah, Pasha juga sering berdiri di depan kulkas, menimang makanan apa yang akan ia bawa ke ruang TV.

Maka dari itu Guntur selalu berpesan pada Bi Susi untuk membeli apapun yang Pasha suka, ia ingin membuat gadis itu betah di rumah. Perihal Cleo, Pasha tidak menjatuhkan pilihannya dengan mengeluarkan teman sekelasnya itu dari sekolah, namun kabar kepindahannya ke luar pulau bersama kedua orang tuanya membuat desas-desus jika gadis itu memang benar pelaku atas pencemaran nama baik Pasha dengan menempel kertas berisi gambar dirinya dan Guntur.

”Mas Guntur hari ini enggak ke kantor.”

Pasha memang tak pernah melihat pria yang duduk dibalik kemudi ini memakai celana pendek kantor. Paling santai ya pakai kaos dan celana jeans panjang. Mengingat sejak pagi pria itu tidak bersiap-siap pergi mengantor membuat Pasha berpikir, mungkin akan pergi kesana jika sudah mengantarnya ke sekolah.

”Mau terbang ke Chicago, kamu baik-baik ya.”

”Kapan?” tanya Pasha lagi.

”Nanti malem, baby girl.”

”Sama om Iki?” tanya Pasha lagi.

”Iya, sama om Tama juga.”

Kenapa Guntur juga jadi memanggil Tama dengan om?

Pasha membulatkan bibir seraya menyandarkan punggungnya, ia fokus menatap depan. Merasa Pasha tidak menanggapinya lagi, Guntur mengusap rambut Pasha lembut membuat gadis itu melirik padanya dan memberanikan diri menaruh kepala di bahu kokoh Guntur.

[#2] GUNTUR ASKA BUMI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang