Secarik Kertas Putih

20 3 0
                                    

Laut menyembunyikan sesuatu yang bertentangan, agar tidak diambil dan dimusnahkan secara paksa. Sayangnya, ini bukan tentang laut.

☆☆☆

Aji tiba di depan gerbang sekolah pukul 6 pagi. Saat langit pagi masih lumayan gelap. Masih sedikit kendaraan yang sudah ada di parkiran sekolah. Dengan kaki yang masih lemas karena baru bangun tidur, ia naik ke lantai dua dan berjalan menuju kelas XI-IPS 2 yang terletak di ujung lorong.

Aji meletakkan tasnya di antara kedua kaki meja dan duduk di kursi. Ia memasangkan pendengar musik tanpa kabel di telinganya dan mulai membalik lembar demi lembar novel yang dibacanya. Selang sepuluh menit melakukan hal yang sama, Aji tiba-tiba dihampiri oleh sang sekretaris.

"Aji, ada surat buat lo nih. Gue dapat di saku motor lo," tutur Hanaya menyodorkan surat itu kepada Aji.

"Oh iya, sini suratnya," Aji mengambil surat itu dari tangan lentik Hanaya.

"Kayaknya dari orang yang suka sama lo," ketus Hanaya melipat tangannya di depan dada.

"Ga mungkin, mana ada yang suka sama gue," sergah Aji dengan jari jemari yang bergerak membuka surat itu perlahan.

"Kan gue cuma nebak," ujar Hanaya berlalu dari hadapan Aji.

Aji menatap kertas yang sudah dikeluarkan dari amplop surat. Ada sekitar 5 pita berwarna merah muda yang ditempelkan dalam bentuk stiker di atas amplop surat. Terdapat gambar animasi seorang anak perempuan dengan rambut tergerai dengan seragam sekolah yang dikenakannya.

Di dalam amplop surat, juga terdapat bunga yang dibuat dari kertas origami. Aji membuka lipatan secarik kertas di tangannya itu. Isi pesan cukup panjang dan tulisan yang terdapat di atasnya rapi.

Hai, Ajiergo Gearvino XI-IPS 2! Gue udah suka sama lo dari hari pertama kita ospek bareng. Kata temen gue, lo tuh suka banget ngehayal. Tenang aja, hobi gue juga ngehayal kok xixixi. Lo tuh bener-bener tipe ideal gue. Katanya, lo udah punya pacar ya? semoga langgeng terus deh kalau emang iya. See you and love you, Aji 🤍.

🌷 - penggemar rahasiamu 💌

Aji tersenyum kecil membaca surat itu. Sebenarnya, Aji menyukai wakil ketua OSIS SMAN 16 Jakarta. Nama gadis pemilik hati Aji adalah Aureliana Pallisky. Sayangnya, sehebat apapun dia berusaha, orang tua Aurel sudah menjadi musuh bisnis keluarganya sejak lama.

Di tengah lamunannya, Aji dikejutkan oleh suara dari pengeras suara di kelasnya yang menggema. Terdengar suara berat sang ketua OSIS yang mengatakan bahwa mereka akan mengadakan razia yang dibantu oleh guru-guru.

Teman-temannya mulai berhamburan pergi keluar kelas untuk menyembunyikan barang yang sebenarnya dilarang untuk dibawa. Langkah sekumpulan orang itu terhenti akan pengumuman yang tak diinginkan, karena niat licik mereka dihentikanyngan sangat mudah.

Di setiap sudut sekolah, tempat siswa dan siswi biasanya menyembunyikan barang telah dijaga dengan ketat. Tak hanya anggota osis yang berjaga, melainkan guru dan siswa juga ikut membantu. Aji tersenyum senang setelah mendengar pengumuman itu, karena dengan adanya razia, ia dapat bertemu sang pemilik hati.

Aji kembali melipat surat itu dan meletakkannya dilaci meja. Buku novel yang berada di meja kembali di baca perlahan-lahan dan musik kembali diputar sehingga terdengar dengan jelas di telingannya.

Judul novel dengan sampul lukisan lautan dalam itu adalah 'Deep Ocean wieath you'. Singkatnya, buku dengan jumlah halaman hingga ratusan itu berkisah tentang Samudra dan Amania.

Musik yang mengalun pelan membantunya untuk merasa bahwa ia sudah berada di dunia mereka. Lamunannya langsung buyar ketika beberapa orang dengan almamater merah yang dikenakan tiba di kelasnya.

Saudara Tak SedarahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang