Brankar yg di dorong cukup kencang dan menimbulkan suara yg berisik pun membuat lorong rumah sakit terasa tegang.
"pak minggir pak, nyawa temen saya takut keburu di ambil woyy!" kesal Cristian karena ada bapak-bapak yg menghalangi jalan.
Zean di larikan ke ruang IGD lalu Cristian dan Aldo pun menunggu nya di luar, rasa kawatir yg berlebihan dan perasaan tidak baik pun membuat mereka kalut pada pikirannya masing-masing, banyak sekali pertanyaan negatif yg berkeliaran di benak mereka. Cristian yg memilih untuk duduk sementara pun sedikit tenang, tetapi tidak dengan Aldo yg dari tadi mundar mandir tidak jelas.
"Tian.. Zean mati ga ya?" pertanyaan sampah pun keluar dari mulut Aldo.
"mulut lu gua jahit sekarang juga ya anjing" kesal Cristian karna pertanyaan yg Aldo lontarkan.
"tapi banyak darah yg keluar dari kepala dia, bahkan mulut tuh bocah juga ngeluarin darah" rancau Aldo dan dapat pukulan dari belakang, yaitu Ferrell yg sudah sampai di rumah sakit.
"mending lu diem" ucap Ferrell dengan nada yg sedikit mengintimidasinya. pada akhirnya Aldo terlihat sedikit tenang dan ia pun duduk di samping Cristian.
"papah lo mana?" tanya Cristian
"papah masih di kantor, nanti dia kesini" jawab Ferrell
Cristina hanya mengangguk dan tak lama kemudian dokter pun keluar dari ruangan lalu menghampiri mereka bertiga.
"apa kalian kerabat dari pasien?" tanya dokter itu
"saya saudaranya" jawab Ferrell sepontan
"emm baik, pasien mendapatkan luka di bagian kepala dan tangannya tetapi untungnya luka nya tidak seberapa hanya saja ia mendapatkan banyak luka lebam. untuk sekarang pasien masih belum sadar dan jika ingin melihat kondisinya hanya boleh satu persatu, dan saya sarankan pasien untuk tinggal terlebih dahulu di sini. baik hanya sekian informasi dari saya kalo gitu saya pamit, jika ada sesuatu pada pasien langsung beritahu saya." ucap dokter itu, lalu dengan ramah ia berpamitan kepada kita bertiga.
"mau siapa dulu yg masuk?" tanya Aldo
"lu dulu aja" suruh Ferrell, dan di angguki oleh Aldo.
Aldo pun masuk perlahan dan menghampiri Zean dengan hati-hati, ia sedikit meringis ketika melihat luka-luka yg terdapat di bagian tangan Zean. Aldo pun segera menyebut istighfar.
"astaghfirullah ya Allah, jauhin saya dari musibah ke gini ya Allah" Aldo pun mengangkat kedua tangannya. lalu ia pun sedikit mengingat akan kejadian sebelumnya ketika mereka menemukan Zean yg tergeletak.
"jangan-jangan Zean di pukulin sama tuh bocah?" pekik Aldo lalu ia segera keluar dari ruangan dan menghampiri Ferrell dan Cristian.
"lu pada kenal sama cowok yg tadi kita bantu ga?" tanya Aldo.
"wait, cowok yg dorong lu itu?" tanya balik Ferrell
"iyaa, dan lu pada liat kan kalo di baju dia kaya ada bercak darah" lanjut Aldo dan membuat mereka tersadar, bahwa kejadian ini pasti ada sangkut pautnya dengan tuh cowok
"ck gua ga sempet liat mukanya, soalnya tuh muka benar-benar dia tutup pake tangan" kesal Cristian
mereka bertiga pun kembali kalut pada pikiran nya sendiri, lalu tanpa mereka sadari ada bunyi dering hp di antara mereka bertiga.
"hp gua" ucap Ferrell lalu mengambil hp nya yg berada di saku. ternyata itu panggilan dari Flora.
Ferrell
kenapa?Flora
dimana?Ferrell
di rumah sakitflora
HAH KAMU SAKIT!!
KAMU SEDANG MEMBACA
true love? [ZEESHA]
Ficção Adolescente"suatu saat nanti aku akan membuat mu tersenyum dengan kebahagiaan yang kita ukir bersama" -zean "mari kita ukir bersama, dan mari kita nikmati hasilnya dengan air mata kebahagiaan" -marsha