-5-

550 43 1
                                    

"sekian pembelajaran dari saya, silahkan kalian membereskan buku-bukunya lalu duduk dengan rapih dan tunggu bel pulang berbunyi, kalau gitu saya pamit, terimakasih" guru itu pun bergegas keluar kelas dan pas ketika guru itu keluar bel pun berbunyi.

sorakan dari kelas Xll-B pun terdengar jelas sampai luar kelas. apalagi teriakan Aldo

"WOYYY BALIK ANJING BALIK" girang nya lalu menggendong tas nya

"main ke rumah gua dulu ya" ucap Cristian lalu di angguki oleh Aldo dan Ferrell.

"lu aja dah, gua ada urusan lain" ucap Zean

"ya elah ga asik lo, tapi yo wess" Ferrell pun sedikit memukul pundak Zean. "kalo gitu gua duluan" lanjut Ferrell lalu di ikuti oleh Aldo dan Cristian.

memang niat awal Zean sepulang sekolah ia ingin pergi ke perpustakaan karna sudah menjadi rutinitas juga, sampai-sampai penjaga perpustakaan pun tau jadwal Zean ke perpus.

di koridor banyak sekali orang-orang yg berlarian dan bercanda tawa. karna merasa sedikit terganggu Zean pun memilih untuk memakai headset lalu mendengarkan musik.

dan judul musik yg ia denger adalah. 'sunsets with you'

sepanjang koridor Zean terus fokus pada handphone nya dan ketika Zean kembali fokus kepada jalan pun langsung terpana kepada wanita yg melewat pas di depannya.

rambut panjang dengan warna yg sedikit kecoklatan, lalu wangi bunga lavender yg melekat pada baju seragam wanita itu pun membuat netra mata Zean terpandang kepadanya.

Zean terus menatap sosok wanita itu sampai-sampai ia hilang dari pandangannya karena kerumunan orang-orang yg berada di koridor.

sudut bibir Zean pun melengkung dan terukir lah senyuman manisnya. "cantik" ucap Zean tanpa ia sadari.

lalu Zean pun kembali fokus kepada tujuan pertamanya yaitu perpustakaan.

sesampainya di perpustakaan Zean pun langsung menghampiri pak Asep selaku penjaga perpustakaan.

"tumben baru dateng?" tanya pak Asep yg duduk di kursinya

"tadi di koridor banyak orang, jadi ya agak lama sampe nya" jawab ku lalu salim padanya.

"kalo gitu saya cari buku dulu ya pak" izin Zean kepada pak Asep

Zean pun terus menerus mengelilingi rak buku, sebenarnya di perpustakaan sekolah nya tidak hanya menyediakan buku pelajaran atau pun sejarah, tapi banyak juga buku fiksi sejenis buku novel.

"hmm yg mana ya?" bingung Zean.

lalu ia tertuju pada satu novel yg berada di rak paling bawah, ketika ia ingin mengambil novel itu ia tak sengaja melihat gelang manik-manik yg tergeletak pas di depan novel itu.

Zean pun langsung mengambil gelang itu dan novel nya, lalu bergegas ke tempat pak Asep.

"pak ini gelang punya siapa ya?" Zean pun memberikan gelang nya kepada pak Asep.

"emm gak tau bapa juga, paling nanti yg punya nya juga balik lagi" ucap pak Asep lalu mengembalikan gelanggang pada Zean.

Zean pun hanya mengangguk lalu menyimpan gelang itu di dalam tas. lalu Zean pun mengeluarkan kartu perpustakaan nya.

"ini pak, saya mau minjem buku ini" lanjut Zean.

"hari Jumat harus udah di balikin lagi ya" ucap pak Asep.

"iya saya nanti ba-" Zean yg belum beres berbicara pun di cela oleh suara wanita.

saat Zean membalikkan badan, Zean melihat Marsha yg sedang berlari kearah nya.

"pak, liat gelang saya ga pak?" tanya Marsha

"noh, minta sama Zean dia yg nemu gelang kamu" ucap pak Asep, Marsha yg mengetahui itu pun langsung menatap Zean.

lalu Zean pun mengambil gelang yg berada di dalam tas, lalu memberikannya kepada Marsha.

"nih gelang kamu" ucap Zean sambil menyodorkan gelangnya.

bukan nya mengembil gelang nya, Marsha malah melarikan diri keluar perpustakaan dan berlari sekuat kuatnya, Marsha harap Zean tidak melihat wajahnya yg memerah.

"lah malah kabur" ucap pak Asep, Zean pun hanya tertawa lalu pamit kepada pak Asep


DILAIN TEMPAT



Marsha berlari sampai ia tidak sadar bahwa dia sudah berada di luar sekolah.

deru nafas yg tidak beraturan pun membuat Marsha sedikit pusing, dan memutuskan untuk duduk di taman yg tepat berada di samping sekolah.

"isss kenapa malah ketemu sama dia sihhh" kesal Marsha dan menendang batu-batu yg berada di depannya.

sesampainya di taman Marsha pun duduk di ayunan dan merenung, lalu ia banyak sekali mengeluarkan pertanyaan untuk dirinya sendiri.

'kenapa gua lari?'

'kenapa harus dia yg nemuin gelang gua?'

'terus kenapa gua harus lari sampe sejauh ini?'

'terus kenapa pagi tadi gua bisa-bisanya nge lindur ga jelas?'

ya kurang lebih seperti itu lah pertanyaan yg ada di pikiran Marsha sekarang.

cukup lama Marsha berdiam diri di taman dan cuaca pun tidak mendukung.

"duhh mendung, mending pulang sekarang aja deh" ucap Marsha dan ia memutuskan untuk jalan sebentar lalu baru naik taksi.

sepanjang jalan Marsha hanya bermain handphone dan tidak fokus pada jalannya, dan tanpa ia sadari juga ada seseorang yg membuntutinya dari belakang dengan motor.

Marsha yg sedang asik bermain handphone pun di kaget kan oleh suara klakson motor.

"pulang sendiri?" tanya pria yg berada di samping nya dan menaiki sebuah motor

Marsha pun terdiam sebentar karna dia tidak bisa mengenali orang itu disebabkan orang itu memakai helm.

pria itu pun membuka helm nya, lalu turun dari motornya.

dan ketika orang itu membuka helm nya.

"kenapa pulang sendiri? gak sama temen-temen kamu" tanya Zean untuk yg kedua kalinya

"mereka duluan" jawab Marsha singkat dan berusaha untuk tidak melakukan kontak mata bersama Zean.

"hmm kalo gitu pulang sama saya aja" Zean menawarkan Marsha untuk pulang bersama nya.

Marsha berniat untuk menolak tawaran Zean, tapi ketika ia lihat cuaca semakin buruk dan mendung. jadi mau ga mau ia menerima tawaran Zean.

disaat akan menaiki motor Zean, tanpa aba-aba hujan pun turun alhasil itu membuat Marsha dan Zean kebasahan.

lalu dengan cepat Zean memberikan satu jas hujan kepada Marsha dan menyuruhnya untuk memakainya.

"nih pake" ucap Zean

"Terus kamu gimana?" tanya Marsha

"udah pake aja, nanti takut nya kamu sakit" jawab Zean.

Marsha pun langsung naik ke motornya Zean dan berpegang pada baju Zean.

"pegangan yg bener soalnya saya mau ngebut" perintah Zean

dan Marsha pun sepontan langsung melingkarkan tangan nya di pinggang Zean.

setalah itu Zean pun langsung melajukan motornya dengan kecepatan tinggi, dan alhasil pelukan Marsha semakin erat dan sedikit meremas baju Zean.




















jangan lupa vote, perbanyak komen yaaa. sekalian kasih saran okyyy

oh iyaa menurut kalian, saya mending buat akun tiktok jangan?

true love? [ZEESHA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang