sesampainya di rumah, Marsha pun langsung turun dari motornya Zean. lalu ia menyuruh Zean untuk memasukkan motornya kedalam garasi rumah nya.
"diem di sini dulu ya, sekalian neduh sebentar" suruh Marsha.
Zean pun hanya mengangguk, lalu turun dari motornya dan membuka helm nya.
"buka helm nya sha" titah Zean pada Marsha, yg dari tadi fokus untuk membuka jas ujannya.
Marsha pun langsung membuka helm nya, tetapi ternyata tidak semudah yg Marsha kira. ia ke susahan untuk membuka helm nya, karna posisi tangan nya yg licin.
Zean yg menyadari hal tersebut pun hanya tertawa, dan menghampiri Marsha. "ke anak kecil aja, gak bisa buka helm" ejek Zean sambil membantu membukakan helm Marsha.
"berisik" kesal Marsha
sesudah melepas helm, Zean pun menyimpan helm nya lalu menghampiri Marsha kembali.
"neduh di dalem rumah aja ya, gak enak kalo neduh di sini" ajak Marsha kepada Zean, lalu di angguki oleh Zean
mereka pun berjalan menuju pintu depan rumah, lalu Marsha pun mengetuk pintu tersebut dan membukanya.
"ko baru pulang nak" ucap indah kawatir kepada Marsha.
"hujan mih" ucap Marsha, indah pun langsung menyuruh Marsha untuk segera ganti baju.
"tunggu di tengah rumah ya, di temenin sama mamih ko" Marsha pun menyuruh Zean untuk tunggu di tengah rumah.
indah yg melihat Zean pun, langsung menghampirinya dan mengajak nya untuk duduk di sofa.
Zean pun duduk bersama indah di sofa, lalu mereka pun berbincang bincang.
"nama kamu Zean kan?" tanya indah
"eh, iya tan" jawab Zean kaku, karna yaa bagai mana bisa indah mengetahui nama nya
"hahaha jangan bingung gitu dong, Tante udah lama tau kamu, cuman yaa baru sekarang bisa ketemunya" ucap indah, dan membuat Zean semakin bingung.
indah yg melihat raut wajah Zean yg kebingungan pun, menjelaskan nya.
"Tante temen nya om Gito dan suami tante jadi partner kerja nyaa, makannya Tante bisa kenal kamu soalnya om Gito pernah nunjukin foto kamu dan Ferrell"
Zean yg mendengarkan penjelasan dari indah pun hanya ber oh ria, lalu tersenyum manis ke arah nya.
"om Gito sehat? tanya indah pada Zean.
"Alhamdulillah sehat" jawab Zean
indah pun hanya mengangguk. "dari kapan kamu kenal sama Marsha?" tanya indah lagi
Zean terdiam sebentar, lalu ia pun tersenyum karna mengingat bagai mana awal mereka bertemu dan berkenalan.
"emm baru banget kenal" jawab Zean sambil tersenyum.
"owhh, sering-sering main ke sini ya terus juga Tante titip Marsha kalo di sekolah" ucap indah lalu di angguki oleh Zean.
"Tante mau ke atas dulu nyusul Marsha, nanti kamu pake baju suami saya om Daniel, buat ganti baju kamu yg basah" lanjut indah, lalu meninggalkan Zean sendiri di tengah rumah.
Zean pun hanya berdiam diri lalu melihat-lihat sekeliling yg di penuhi oleh foto-foto keluarga Marsha. dan ia pun menemukan satu foto Marsha yang masih kecil.
"lucu" ucap Zean, tanpa menyadari bahwa Marsha berada tepat di belakangnya.
"makasih atas pujiannya" jawab Marsha dan alhasil membuat Zean kaget dan kiku.
"eh, maksud saya ukiran figurannya lucu" Zean pun mencari alasan, untuk tidak tertangkap basah bahwa dirinya sudah memuji foto masa kecil nya Marsha.
"ohh gitu, nih ganti baju dulu" ucap Marsha, lalu menyodorkan baju dan celana milik papih nya, karna indah menyuruh untuk memberikannya kepada Zean.
"terimakasih" Zean pun mengambil baju dan celananya lalu ia pun menuju WC dan ganti baju.
Marsha yg menunggu pun berniat untuk membuat nasi goreng karna ia rasa Zean perlu makan, takut nya Zean sakit karena mengantarkan nya pulang.
setelah Zean beres ganti baju, Marsha pun menyuruhnya untuk kembali ke tengah rumah. dan membawakannya nasi goreng.
"nih makan dulu" Marsha pun menghidangkan nasi gorengnya kepada Zean.
"astaga, maaf ya ngerepotin" ucap Zean tetapi ia tetap melahap nasi goreng buatan Marsha.
Marsha pun hanya diam dan melihat Zean yg sedang memakan nasi goreng buatannya dengan lahap.
senyuman manis pun terukir di sudut bibir Marsha ketika ia mendengar pujian dari Zean tanpa gengsi, tidak seperti tadi ketika ia memuji Poto Marsha ketika masih muda.
"sha, ternyata kamu jago masak ya... masakan yg kamu buat enak banget" ucap Zean lalu menatap mata Marsha.
lalu netra mata mereka pun bertemu cukup lama dan tidak ada satu pun dari mereka yg memutuskannya.
detak jantung mereka pun semakin cepat, lalu Marsha dapat menyadari bahwa mukanya sudah memerah seperti tomat. dan Zean menyadari hal itu pun akhirnya memutuskan kontak mata nya terlebih dahulu.
'ko deg degan ya' batin mereka berdua.
tak lama kemudian indah pun datang dan menghancurkan suasana canggung yg telah terjadi tadi.
"gimana masakan anak Tante? enak kan?" tanya indah kepada Zean.
Zean pun tersenyum. "restoran bintang lima pun kalah tan" dan mendapat pukulan dari Marsha.
"ga usah berlebihan kalo muji tuh" ucap Marsha, lalu Zean pun hanya tertawa ketika melihat reaksi Marsha.
Zean pun melihat ke arah jendela dan terlihat bahwa hujan telah berhenti.
"Tante saya izin pulang boleh? soalnya hujannya sudah berhenti" ucap Zean
"ohhh iya iya silahkan, takutnya hujan lagi ya" ucap indah, lalu menyuruh Marsha untuk mengantarkan Zean sampai ke depan rumah.
Zean pun memakai helm nya dan langsung menyalakan mesin motornya.
"makasih atas nasi gorengnya" ucap Zean, lalu di angguki oleh Marsha.
"Zean" Marsha pun memanggil Zean dan mengucapkan satu kalimat yg membuat Zean tersenyum lebar.
"hati-hati" ucap Marsha, lalu tanpa menunggu balasan dari Zean ia pun langsung masuk kedalam rumahnya dan menutup pintu rapat-rapat.
Zean pun hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya. "hadehh lucu banget anak orang, lama-lama gua jual ke om-om arab dah" ucap Zean lalu melajukan motornya.
KAMU SEDANG MEMBACA
true love? [ZEESHA]
Teen Fiction"suatu saat nanti aku akan membuat mu tersenyum dengan kebahagiaan yang kita ukir bersama" -zean "mari kita ukir bersama, dan mari kita nikmati hasilnya dengan air mata kebahagiaan" -marsha