MARSHA POV"MAMIHHHH AKU TELATTT" teriak ku dengan kencang
"LANGSUNG MANDI NAK" indah pun ikut berteriak dari dapur.
aku pun langsung melempar selimut dan lari ke dalam kamar mandi dengan tergesa-gesa.
karna aku melakukan sistem yg penting basah terus pake sabun seadanya pun membuat mandiku tidak selama biasanya, dengan seragam yg sudah melekat di tubuhku lalu tantangan berikutnya adalah menata rambut dan hal ini lah yg buat lama, dengan kesabaran yg hakiki aku pun menyelesaikannya.
"aduh gua udah nyiapin buku belom ya" kesal ku lalu mengecek kembali buku-buku yg sudah masuk kedalam tas. dan ternyata bukunya sudah di ganti sesuai jadwal.
aku pun bergegas untuk ke dapur, dan tidak lupa memakai parfum yg beraroma khas bunga lavender.
"ayok nak cepet sini makan" ucap indah yg dari tadi menunggu ku di meja makan.
aku pun langsung duduk dan memakan makanan yg sudah di siapkan oleh indah, dan dengan kecepatan penuh aku pun menghabiskannya.
"sha, nanti malem kita jenguk papih dia kangen sama kamu nak" ucap indah
aku yg sedang memakai sepatu pun terdiam sejenak dan hanya mengangguk tanpa melirik ke indah, jujur saja aku sangat sensitif jika membicarakan tentang papih.
karna merasa sudah lengkap dan tidak ada yg tertinggal, aku pun berpamitan kepada indah untuk segera menuju sekolah.
SKIP SEKOLAH
sesampainya di kelas aku bisa melihat bahwa tempat duduk yg biasanya berisi teman-teman ku masih kosong. lalu aku menyimpan tas dan merebahkan kepalaku di atas meja. Entah mengapa hari ini terasa sangat malas dan membosankan meski sebenarnya aku belum sepenuhnya melakukan aktivitas tapi tubuh ini terasa sangat lelah.
aku yg merasa bahwa ada kegiatan lain di samping ku pun langsung mengangkat kepala dan terdapat Flora yg sedang menaruh tasnya dan duduk tepat di samping ku.
"masih pagi dah lemes aja dek" ucap nya lalu mengeluarkan satu kotak makanan.
"entah lah, cape banget tau" ucap ku, lalu kembali merebahkan kepalaku.
baru saja aku ingin tidur kembali, tiba-tiba ada telepon masuk dan ketika aku lihat ternyata itu dari Lukman.
Lukman
keluar dulu shaa...ngapain?
Lukman
plis kali ini aja shaaku bisa merasakan keseriusan di dalam nada bicara Lukman, dan ketika aku melihat keluar kelas pun terdapat Lukman yg sedang berdiri tepat di samping pintu kelas. lalu aku pun mematikan telepon nya dan bergegas menghampiri Lukman. disaat ku berdiri tepat di depannya, aku bisa merasakan dari raut wajah nya yg terlihat sangat merindu. dan entah mengapa aku menjadi goyah ketika melihat raut wajah itu. jujur saja aku tidak bisa melupakan nya, rasa benci ini kalah jauhnya dengan rasa sayang. meski dulu aku benar-benar di buat sakit dan kecewa tapi entah mengapa aku tidak bisa terlalu benci padanya.
aku pun berusaha untuk menetralkan diri dan menahan sesak ini.
"kenapa?" tanya ku
Lukman tidak menjawab pertanyaan ku, melainkan ia malah menarik ku secara tiba-tiba. dan entah mengapa aku hanya diam tidak berusaha untuk membuat Lukman berhenti. genggaman tangan Lukman masih terasa sama ketika ia masih menjadi milikku. dan genggaman itu pun masih bertaut meski sudah mencapai tujuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
true love? [ZEESHA]
Teen Fiction"suatu saat nanti aku akan membuat mu tersenyum dengan kebahagiaan yang kita ukir bersama" -zean "mari kita ukir bersama, dan mari kita nikmati hasilnya dengan air mata kebahagiaan" -marsha