Weekend akan tiba, seperti yang dijanjikan jiso. dia menyelesaikan pekerjaannya dan pulang sehari sebelum weekend, untuk menghabiskan waktu bersama keluarga kecilnya.
jovan dan ryuza sedari tadi hanya duduk diam di sofa ruang keluarga kediaman alexander, menikmati coklat hangat dan cemilan sambil menonton film action. mereka tidak kemana mana karena perintah dari yang mulia ratu zean.
" lo gak pernah bikin ulah di sekolah kan dek? " jovan membuka pembicaraan mereka
" jangan pura pura tidak tau, adek tau kok abang selalu awasi adek dengan orang suruhan abang itu " ryuza memutar bola matanya malas, jovan hanya terkekeh
" kalau ada apa apa, bilang sama abang yah " jovan mengelus kepala sang adik
" abang ihh, jauh jauh sana " kesal ryuza karena rambutnya yang kini berantakan
tak menggublis suruhan ryuza, jovan makin mendekatkan dirinya lalu memeluk sang adik dengan erat.
" huaaa bundaaaaaa, tolongin adek " teriakk ryuza
" ya ampun abang, itu adeknya ga napas loh kalau di peluk gitu " ucap bunda zean yang baru keluar dari dapur melihat tingkat abang adik tersebut
" habisnya adek sombong banget bunda, gamau dekat dekat sama abang " jovan melepaskan pelukkannya
" dih yang sombong siapa, yang selalu ninggalin adek sendirian dirumah siapa " kesal ryuza, jovan hanya nyengir
ini lah kisah dua saudara marga alexander itu, mereka sebenarnya sangat akrab jika lagi menghabiskan waktu bersama. tapi kadang menjadi asing jika lagi sibuk dengan urusan masing masing
" ada apa ni ribut ribut " ucap jiso yang sedang menuruni tangga menuju ruang keluarga
" biasa deh, abang jailin adeknya lagi " bunda zean langsung menuju ke dapur untuk menyelesaikan agenda masak memasaknya
" tumben banget papa dirumah " ucap ryuza
" yaa kan besok weekend, udah janji mau bawa kalian jalan jalan " jiso duduk di sofa bersama anak anaknya
" seriusan kita mau pergi jalan jalan? " girang si bungsu, jiso mengangguk
" ke mana pah " tanya jovan
" hmm bagusnya kemana? kalian deh yang tentuin tempatnya "
" ke villa papa aja yang di jeju, biar kita ga ribet lagi nyari penginapan "
" yaudah jeju aja kalau gitu, gimana dek? " tanya jiso ke ryuza
" adek ngikut aja, yang penting liburan bareng hehe "
jiso tersenyum melihat raut wajah anaknya yang kesenangan, dan masih ada rasa bersalah didalam benaknya karena jarang menghabiskan waktu bersama keluarga kecilnya.
maafin papa karena belum bisa jadi orang tua yang baik buat kalian - batin jiso
saat melamun, jiso teringat cerita sang istri kemarin. saat sedang saling memberi kabar lewat telpon, zean menceritakan kalau si bungsu membawa seseorang ke rumah.
" oh ya dek, kata bunda kemarin dulu kamu bawa pacar kamu ke rumah? " tanya jiso sambil tersenyum jahil
" adek punya pacar? " sang abang bertanya dengan nada kaget
" e-enggak, itu bukan pacar adek kok " ryuza memalingkan wajahnya saat ditatap oleh papa dan abangnya
" hayo loh, itu siapa coba kalau bukan pacarnya adek. sampe dibawa ke rumah lagi "
plak
satu pukulan mendarat di bahu jiso
" jangan diisengin si adek, kan aku udah bilang kalau itu cuma kakak kelasnya doang " ucap zean yang baru datang dengan secangkir kopi buat sang suami