Dikediaman keluarga alexander, zean rossie sedang sibuk menyiapkan sarapan untuk keluarga tercintanya.
" bunda mau ke rumah sakit? " tanya sang anak sulung
" iya mau bawain si adek makanan, mumpung searah dengan tempat meeting bunda " jawab zean
" si adek nggak pulang lagi? " tanya jiso yang baru datang ke ruang makan
" belum, katanya mau nemenin kak yesa nya sampai bangun dulu " ujar zean, jiso hanya mengangguk menghela nafas
" suruh pulang bund, ngapain sih adek jagain yesa. kan dia punya keluarga " kata jovan tidak senang
" gapapa bang, yesa kan temannya adek "
" tapi nggak harus nemenin yesa terus sampai nggak pulang pulang bun " kesal jovan dengan nada yang sedikit tinggi
" abang ... " zean menggeleng lalu mengusap lembut punggung sang anak sulung
zean tahu jika jovan tidak suka dengan kedekatan ryuza dengan yesa, serta kekhawatiran dan perhatian lebih ryuza ke yesa. jovan pernah menyampaikan keresahannya ke zean persoalan ryuza dan yesa
jovan bahkan memberitahu zean mengenai rumor rumor tentang yesa, zean sebagai ibu tentunya khawatir dengan anaknya. tapi melihat ryuza yang sangat khawatir dengan yesa membuat zean tersadar, kalau anak bungsunya itu sudah dewasa. dia pasti tahu apa yang akan dia lakukan serta resiko apa yang akan datang, si bungsu pasti siap dengan itu
..
zean kini sampai dirumah sakit, melewati koridor lalu mencari ruangan vvip yang ditempati oleh yesa
zean sempat mengabari anak bungsunya itu, menanyakan ruang rawat yesa dan mengatakan akan menjenguk teman dari si bungsu
tok tok
nesa membukakan pintu, gadis itu bingung. dia tidak tahu siapa yang sedang berdiri di hadapannya saat ini
" ryuza nya ada? " tanya zean
" a-ada kak " jawab nesa, zean langsung terkekeh
" saya bundanya ryuza " ujar zean tersenyum
" oh maaf tante, silahkan masuk "
saat masuk di ruang rawat yesa, zean bisa melihat sang anak sedang menggenggam erat tangan temannya sambil tertidur
" joanne, bangun sayang " ucap zean lembut
" joanne sayang "
" nghhh, bun-bunda " ryuza terbangun karena mendengar suara lembut zean yang memanggilnya
" udah sarapan sayang? " tanya zean, ryuza menggeleng
" jangan dikucek matanya, sana sarapan dulu sama teman kamu. bunda tadi masak makanan kesukaan kamu " ucap zean
ryuza mengangguk lalu berjalan menuju sofa dan duduk makan bersama nesa, sedangkan zean duduk di tempat yang ditempati ryuza tadi, samping tempat yesa terbaring lemah
" gue kira tadi bunda lo temannya kak yesa, gue manggilnya kak " bisik nesa, ryuza langsung terkekeh
" bunda memang awet muda " ucap ryuza tersenyum sambil melihat zean yang mengusap lembut kepala yesa
setelah menyelesaikan sarapannya, ryuza langsung berjalan ke arah zean lalu memeluk sang bunda
" adek kangen " ucapnya
zean tersenyum lalu membalas pelukan si bungsu
" bunda, kenapa kak yesa bangunnya lama " tanya ryuza di sela pelukan mereka
KAMU SEDANG MEMBACA
I Choose You
Roman pour AdolescentsI choose you, bahkan di kehidupan selanjutnya ...