11

117 7 0
                                    

typo bertebaran dimana mana hatiku senang


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



" lo yakin lihat jisung disini?" 

" yakin banget, dia sendirian shua"

siyeon dan shua berlari menyusuri gang di belakang sekolah mereka, setelah melihat jisung di seret oleh rombongan senior mereka yang biasanya bermusuhan dengan hyungnya

" apa kita perlu memberitahukan yang lain? gimana kalau kita juga tidak bisa menolong jisung?"

" pegang dulu ponsel lo, tapi jangan kabarin mereka, kita lihat sikonnya dulu"

shua menganggung kemudian kembali berlari sambil menoleh kanan dan kiri sampai mereka berehenti di persimpangan gang tersebut, terdengar perkelahian dari arah kanan 

" shua kesini"

bugh

" gara-gara lo semua, hyung gue sampai harus terbaring sebulan penuh bahkan masih harus rehabilitasi"

bugh

"gara-gara lo semua, hyung gue yang suka motoran sekarang masih trauma..SHIBAL!!!!"

"YA LEE JISUNG!" 

teriakan shua dan siyeon menghentikan gerakan jisung yang akan kembali memukul seniornya

7 orang, 6 orang sudah terkapar tidak sadarkan diri sedang satu lainnya sedang menjadi bantalan tinju oleh si bungsu lee ini

" adek ya ampun " siyeon dan shua langsung berlari memeluk jisung sambil menangis tersedu sedu sedangkan jisung hanya terdiam, dia bingung bagaimana harus menjelaskan situasinya sekarang atau dia harus bersyukur karena para hyungnya tidak disini sekarang?

"adek kamu enggak papa? ada yang luka? ada yang parah? ikut nuna kerumah sakit ya? kita cek srakarang?"  

shua dan siyeon terus melakukan scaning pada jisung, membalikkan anak bungsu keluarga lee itu kesana kemari sampai mereka tidak sengaja memegang lengan jisung 

" ouch"

" sakit? maaf yaa, ayo kita ke rumah sakit sekarang" tarikan siyeon pada lengan jisung dilepas pelan oleh si bungsu, dia tidak bisa, akan kacau nanti, lagian dia sudah jaga jaga dengan tidak membiarkan satupun pukulan mendarat di wajahnya, yah walaupun badannya menjadi samsak yang harus menerima semua pukulan itu

jisung menoleh pada seniornya yang selamat dari pukulan nya yang terakhir " bawa pergi temen lo sekarang juga, ini peringatan pertama dan terakhir gue buat lo semua" 

shua dan siyeon yang mendengar nada dingin dari jisung seketika merasa merinding, mereka tdiak tahu bahwa jisung bisa bersikap seperti ini, sangat berbeda dengan jisung yang biasanya

|Dear Hyung|  ~  NCT DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang