Warn!!! Bahasa baku!!!
.
.
.
"hyung... kita baik baik saja"
"ya aku tau"
karena bagi mark semua terlihat tidak baik baik saja
.
.
.
Mark yang harus berjuang menjaga adik - adiknya
Menahan segalanya sendirian
Dan berusaha untuk tidak melakukan kesal...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" oke, rapat kita sudahi sampai disini" tutup mark dan membiarkan karyawannya keluar satu demi satu, saat sudah mulai sepi, dery langsung menghampiri mark
" tadi siapa mark?" tanya dery langsung bahkan dia melupakan jika mark ini adalah atasannya dan sekarang masih jam kantor.
" choi mina"
dery memutar matanya jengah akibat jawaban mark, bukan itu yang dia inginkan
" gue juga tau, maksud gue dia tadi siapa dan ada kepentingan apa sama lo"
mark melirik dery sebentar, kesal juga dengan temannya ini, jika bukan temannya maka saat ini juga mark akan mengusir dery
" dibawa halmoeni, dijodohin ke gue"
dery menutup mulutnya tidak percaya, baru kali ini nenek sang temannya ini membawa langsung orang yang akan dia jodohkan dengan mark, biasanya dia hanya akan memberikan nomor telfon saja pada mark dan memaksanya untuk datang
"heol, daebak!. terus lo gimana? setuju? kyk nya iya nih, soalnya kata sekertaris song lama tuh di ruangan lo" desak dery, bahkan dia tidak segan segan memukul pelan lengan mark, bermaksud menggoda teman flatnya ini
" berisik lo der"
" cih, tinggal jawab aja apa susahnya "
jam menunjukkan pukul 15.00, mark langsung keluar dari ruang rapat, dia butuh istirahat, sebentar saja sebelum dia kembali berurusan dengan berkasnya.
sesampainya di ruangannya, mark heran, siapa yang duduk di bangkunya
"halmeoni?"
panggilan mark membuat orang yang duduk di bangku tersebut memutar arah bangkunya mengarah kepada mark
" mark hyung! kenapa enggak jawab pesan aku!" sahut haechan kesal,bahkan dia langsung lompat dari bangku mark berjalan cepat kearah hyungnya itu
"oh, hyung enggak liat handphone, kamu ada perlu apa sama hyung, bahkan sampe nyamperin kemari?"
mark mendudukkan dirinya di sofa dan diikuti haechan yang duduk di sampingnya.
" aku mau turun malam ini, boleh ya?"
mark menoleh ke arah haechan dan memijat pelan kepalanya
" di arena mana?"
mendengar pertanyaan mark haechan langsung sumringah dan menjawab dengan semangat
