24. Rejection

664 64 11
                                    






















Jungkook mengerjapkan matanya, mengucek matanya perlahan, perut dan pinggangnya terasa berat, ia melirik kebawah, ternyata ada tangan besar yang memeluk, melihat kesebelah kanannya ternyata Taehyung yang memeluknya, ia masih belum sadar sepenuhnya.





Mata Jungkook mengerjap, memandang tiap sudut ruangan yang tampak gelap karna lampu yang redup dan cat temboknya yang bernuansa gelap, sepertinya ini kamar Taehyung, ia mencoba meraih jam digital yang berada diatas nakas sebelah kirinya.




"Akh" ucapnya tercekat saat merasakan bagian bokong terasa ngilu, Jungkook langsung menutup mulutnya sendiri dengan kedua tangannya



Ia menggigit bibirnya sendiri, mencoba menahan rasa sakitnya, "Sakit sekali" batinnya



Sekelebat ingatan muncul seketika dipikirannya, Jungkook terbelalak, ia menatap Taehyung yang masih tertidur disebelahnya. Lalu matanya memeriksa satu per satu pakaian yang dikenakannya dibalik selimut, rasanya ia ingin meringis saja saat ini.



Perlahan Jungkook bangkit dari tidurnya, membuka selimutnya, kakinya langsung merasa kedinginan, tentu saja, ia hanya mengenakan kemeja tanpa bawahan selain celana dalamnya.




Melihat jam diatas nakas, saat ini menunjukkan pukul 04:56 dini hari, Jungkook perlahan beranjak dan berjalan pelan keluar kamar Taehyung, membuka se-pelan mungkin kunci kamar Taehyung. Bahkan ia berjalan berjinjit untuk tak membangunkan Taehyung.





Berjalan menyusuri koridor yang melewati ruang kerja Taehyung.








"Anda sedang apa Tuan Muda?" Seruan itu hampir membuat Jungkook pingsan karena terkejut, Jungkook mencari asal suara, ternyata itu Drax.





Drax berjalan mendekat kearahnya karena suasana yang masih agak gelap, namun saat sudah berjarak beberapa langkah darinya, Drax kemudian memalingkan wajahnya.




Jungkook melihat keadaannya, tentu saja asisten pribadi Taehyung tak berani menatapnya, ia tak mengenakan celana sama sekali, Jungkook lalu mencoba menarik kemejanya kebawah untuk menutupi sebagian pahanya, meskipun paha putih sekalnya tetap terlihat.





"Anda sedang apa Tuan Muda? Tolong kembali ke kamar__" ucap Drax kemudian






"Maaf Drax, aku akan kembali ke kamarku" jawab Jungkook perlahan melewati punggung Drax, dan berlari kecil ke kamarnya, sebenarnya rasa sakit dibokongnya sangat ngilu tapi apa boleh buat, ia sudah tertangkap basah oleh Drax






Jungkook buru-buru menutup dan mengunci pintu kamarnya, ia menarik rambut dan mengusap kasar wajahnya sendiri, "Apa yang sudah kulakukan?!! Aku benar-benar sudah gila" ucapnya menendang-nendang selimutnya







"Akh, kepalaku agak pusing, perutku juga tidak enak, rasanya menyebalkan!" keluh Jungkook lagi





"Bagaimana ini? Sakit sekali" keluhnya memegang bokong sendiri, lalu berjalan perlahan menuju kamar mandi, ia membuka kemeja Taehyung yang kebesaran ditubuhnya.





Meringis melihat keadaan tubuhnya yang saat ini dipenuhi ruam kemerahan yang mulai membiru, bahkan sampai ke lehernya.





"Bagaimana aku ke kantor jika begini? Apa aku izin sakit? Tapi kemarin baru hari pertamaku, kalau aku tidak datang pasti mereka berpikir yang aneh-aneh" ucap Jungkook terduduk memeluk lututnya


































My Lovely BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang