Part 12

288 26 5
                                    

12

Sebelum membawa pulang Fourth, Gemini mampir di restoran guna membeli makanan untuk mengisi perut Fourth. Saat itu sudah pukul 5 sore, Fourth belum makan apa-apa sepanjang hari. Begitu sampai di rumah, Gemini tahu Fourth pasti akan sangat sibuk mencoba menenangkan anak-anaknya dan mengurus keluarganya sehingga tidak akan sempat memikirkan makanan.

"Aku benar-benar tidak lapar." Ujar Fourth bersikeras saat Gemini membuka menu dan menyodorkannya ke tangannya. "Mungkin segelas susu saja."

"Makan." Perintah Gemini. "Mereka menyajikan menu sarapan sepanjang hari. Bagaimana dengan telur rebus dan roti bakar?"

Fourth melirik daftar menu. "Makan telur rebus saat aku menjadi tersangka pembunuhan?"

"Moon hanya menginterogasimu, sayang. Bukan berarti kau menjadi tersangka." Gemini mengulurkan tangan ke Seberang meja untuk menggenggam tangan Fourth. Lingkaran gelap di bawah mata Fourth membuat Gemini khawatir. "Kau harus tenang. Membuat dirimu sendiri sakit tidak akan memudahkan situasimu."

"Apa yang memudahkan situasiku? Aku meninggalkan sidik jari di seluruh tempat itu. Aku tidak mendengar suara mesin mobil di garasi." Kepanikan tampak jelas di mata Fourth. "Jika aku Moon, aku pasti akan berpikir aku bersalah."

"Aku tahu kau takut, tapi cobalah untuk melihatnya dari sudut pandangnya. Pertama-tama, kau tidak memiliki kekuatan yang dibutuhkan untuk mengangkat pria sebesar Lex ke garasi dan memasukkannya ke dalam mobil."

"Aku bisa melakukannya hika andrenalinku terpacu." Kata Fourth bersikeras.

"Tapi seorang pria yang bertubuh besar bisa melakukannya lebih mudah." Tegas Gemini. "Yang kedua, fakta bahwa kau meninggalkan sidik jarimu di seluruh tempat itu bisa menegaskan ketidak bersalahanmu. Jelas sekali kau tidak khawatir akan meninggalkan bukti. Menurutmu berapa banyak pembunuh yang tidak berusaha menutupi jejak mereka?"

Bahu Fourth berubah santai. "Kau baik padaku, kau tahu itu?"

"Aku hanya meegaskan apa yang sudah jelas. Moon harus mempertimbangkan semua bukti saat mengerjakan kasus. Aku tidak akan mendebat itu. Tapi dia juga mengikuti instingnya. Jelas sekali kau bukan pemuda bodoh. Jika kau membunuh Lex, apakah kau akan mencuri gelas kristal selagi kau berada di sana? Itu sangat tidak masuk diakal, sama saja seperti kau melakukan pembunuhan berdarah dingin, kemudian kau pergi ke apotek sebelum kabur?"

Fourth menghela nafas. "Kau benar. Kasus ini tidak terlihat terlalu kuat jika kau melihatnya seperti itu."

"Memang tidak, dan jika mereka cukup bodoh untuk berpikir sebaliknya, Crest akan menangkis argument mereka di persidangan."

"Persidangan?"

Gemini meremas tangan Fourth. "Sayang, kasus ini tidak akan sampai ke sana. Apa motifmu? Pemuda tidak akan membunuh mantan suaminya hanya karena tidak mendapatkan tunjangan anak. Kau tidak memiliki motif yang kuat."

"Lalu siapa?" tanya Fourth dengan suara pelan.

"Itu pertanyaan yang bagus, pertanyaan yang harus kita ajukan pada diri kita sendiri." Gemini mengamati menu sejenak.

"Mungkin kita bisa membuat daftar orang-orang yang memiliki alasan menginginkan kematian Lex."

"Sekadar memikirkannya sudah membuatku kelelahan. Ada banyak sekali orang yang punya alasan untuk menginginkan kematian Lex." Fourth menyingkirkan menunya. "Misalkan saja, ibuku."

Tapi Gemini tidak yakin wanita itu adalah seorang pembunuh. "Tidak mungkin. Kenapa dia ingin Lex mati?"

"Ibuku membenci Lex. Aku tidak bisa lagi menghitung berapa seringnya ibuku mengatakan dia ingin membunuh Lex."

[Completed] This I Promise You | Gemini FourthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang