Part 19

198 18 2
                                    

Chapter 19

Pada hari Jumat malam, Fourth merasa sudah pulih sepenuhnya untuk menghadiri acara pembukaan kembali klubnya, dan seperti yang sudah diprediksi oleh Gemini, Blue Parrot penuh sesak. Para penggemar karaoke berkerumun di dalam klub, berharap bisa memenangi uang tunai untuk penampil terbaik. Tidak seperti sebelumnya, saat orang datang ke Blue Parrot hanya untuk makan malam sambil menikmati hiburan live, orang-orang ini tetap tinggal, makan malam mereka diikuti oleh minum-minum, yang memberikan pemasukan besar untuk Blue Parrot. Saat malam baru setengah jalan, Fourth mengecek persediaan bar dan khawatir ia akan kehabisan persediaan minuman sebelum klub tutup.

Saat duduk di meja dekat panggung beberapa menit kemudian, Fourth mengetuk-ngetukkan kakinya seirama dengan musik sambil menatap kerumunan orang di lantai dansa. "Sulit dipercaya," kata Fourth pada Gemini, yang duduk di seberangnya. "Coba lihat orang-orang itu, mereka bersenang-senang."

Gemini menyeringai lebar dan mengedipkan mata pada Fourth. Fourth tertawa, merasa sangat bahagia. Bisnisnya maju, putranya berhasil melalui badai dan sepertinya sudah bisa menerima kematian sang ayah, dan ia jatuh cinta pada pria tampan yang ingin menghabiskan sisa hidup bersamanya. Tidak ada yang lebih baik lagi daripada ini.

"Berdansalah denganku."

Beberapa saat kemudian, mereka sudah berada di lantai dansa, mengikuti alunan lagu cinta yang sendu. Fourth merasa seringan udara dalam pelukan Gemini, dan hatinya membengkak oleh kebahagiaan saat ia menatap ke dalam mata pria itu.

"Aku sudah bicara dengan Raiwin," bisik Gemini dengan suara serak. "Kita mendapatkan restu darinya. Apa kau mau menikah denganku?"

Gemini terlihat sangat serius hingga Fourth tidak bisa menahan diri menggoda pria itu sedikit. "Aku sudah menjawab iya, jadi pertanyaan terbesarnya adalah kapan."

"Bagaimana jika pertengahan bulan Oktober? Itu akan memberi anak-anak waktu untuk menyesuaikan diri dengan sekolah mereka dan mengatasi kesedihan atas kematian ayah mereka."

"Baiklah. Pertengahan Oktober. Kedengarannya bagus."

Gemini mengangkat sebelah alis gelapnya. "Pertanyaan lainnya. Di mana kau mau tinggal? Aku bersedia menyewakan rumahku atau bahkan menjualnya jika kau ingin tinggal di lahan pertanian keluargamu."

Fourth tidak percaya Gemini bersedia melakukan itu. "Bersama keluargaku?"

"Aku terbiasa dengan rumah yang penuh. Aku pasti bisa mengatasinya lagi."

Fourth tersenyum dan menggelengkan kepala. "Dengan tinggal di sebelah, kita sudah cukup dekat dengan mereka."

"Terserah kau saja. Sejujurnya aku tidak peduli di mana kita tinggal selama aku bersamamu."

"Rumahmu," bisik Fourth. "Jika aku mau mengunjungi keluargaku, aku tinggal berjalan kaki ke sana. Saat mereka membuatku jengkel, aku bisa tetap di rumah."

Gemini mengangguk. "Kau mau melakukan sesuatu untukku?" tanyanya dengan suara parau. "Nyanyikan lagu 'Please Be Mine' untukku."

Fourth ingin mencium Gemini. "Kau akan mendapatkannya."

Beberapa menit kemudian, saat kembali ke atas panggung, Fourth menatap langsung ke arah Gemini saat mulai menyanyikan lagu yang diminta pria itu. Gemini berdiri dan berjalan menghampiri. Fourth terus bernyanyi saat Gemini naik ke panggung untuk berdiri bersamanya di belakang mikrofon. Saat Fourth menyanyikan bait terakhir, Gemini ikut bernyanyi bersamanya. Dan kemudian Gemini mengeluarkan cincin dengan berlian yang berkilauan dari saku kemeja.

Fourth sangat terkejut hingga untuk pertama kalinya dalam hidup ia berhenti bernyanyi di tengah-tengah lagu. Ia menatap Gemini di sela-sela air mata kebahagiaan, hampir tidak bisa percaya bahwa pria yang tampan dan mengagumkan ini bermaksud menyematkan cincin di jarinya di depan begitu banyak orang. Ia bahkan lebih tidak percaya lagi saat Gemini berlutut di depannya.

[Completed] This I Promise You | Gemini FourthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang