Part 1

1.2K 50 8
                                    

1

Saat Gemini Norawit memarkir mobil hitamnya di depan villa baru miliknya dengan gaya semi modern pada suatu sore di bulan Agustus, ia bersemangat menantikan akhir pekan. Salah satu kekurangan menjadi pengusaha adalah ia harus bekerja pada Sebagian besar hari sabtu, tapi pagi itu ia sudah mengatur jadwal pembagian jam kerja untuk memberi liburan singkat pada dirinya sendiri. Dua hari penuh untuk melakukan apapun yang diinginkannya.Ia berencana untuk bekerja di kebun sampai gelap, kemudian menghabiskan sisa malam untuk menyiapkan kebun anggurnya dalam menghadapi musim penghujan.

Pada saat Gemini mengulur tangan untuk memutar kunci mobil, ponselnya berdering. Ia pikir itu seseorang dari kantor, Wen manajenya.

"Hallo." Jawab Gemini, suaranya sarat dengan nada frustasi.

"Kau punya kencan seksi malam ini?"

Gemini menyeringai. Sudah lebih dari seminggu ia tidak mendengar kabar dari kakak iparnya, Pond. "Hai P'Pond. Aku pikir kamu masih sibuk dengan kehidupan barumu?" Pond masih pengantin baru, dan Gemini tidak bisa menahan diri menggoda kakak iparnya yang sudah menikah dengan kakaknya, Phuwin. "P'Phuwin pasti membuatmu luar biasa sibuk."

"Tidak juga. Aku dan Phuwin berharap kau mau ikut kami makan malam di luar. Ayam goreng khas Selatan dengan semua pelengkapnya."

"Aku pikir bau ayam goreng membuat P'Phuwin mual?"

"tidak lagi. Dia sudah melalui tahap itu dan selera makannya kembali normal. Malam ini ayam goreng dan pad thai.:

"Siapa sebenarnya yang sedang hamil? Bagiku kedengarannya sangat mencurigakan. Itu makanan favoritmu."

Pond terkekeh. "Selera kami sama. Mau apa lagi? Kau mau ikut atau tidak?"

Dengan penuh penyesalan, Gemini menjelaskan bahwa ia sudah punya rencana lain malam itu.

"Memetik anggur?" tanya Pond.

"Jika aku tidak mengurus anggur-anggurku akhir pekan ini, semuanya akan rusak. Aku sudah bekerja keras demi perkebunan anggur ini dan tidak mau hasilnya disia-siakan."

"Ada apa denganmu, bro? 25 tahun dan sendirian pada Jum'at malam, tapi kau memilih mengurus anggur? Seharusnya kau bersenang-senang."

"Semangat bro." balas Pond, nada suaranya melembut karena Bahagia. Pond memang terlihat benar-benar Bahagia dan Gemini merasa senang karenanya.

"Aku minta maaf aku tidak bisa ikut makan malam. Sampaikan ucapan terima kasihku pada P'Phuwin atas undangannya." Gemini baru saja menutup teleponnya saat ia melihat seorang bocah yang berusia sekitar enam tahun berlari dari bagian belakang rumah. Dari cara bocah itu berlari, dengan bahu membungkuk dan tubuh dicondongkan ke depan, Gemini tahu ada masalah yang terjadi. Sambil mengumpat pelan, Gemini melompat keluar dari mobil.

"Hey!" teriak Gemini.

Kaus bocah itu mengepak-ngepak dan sepatu ketsnya melayang, tapi ia tidak berhenti berlari. Gemini mengamati bocah itu dari seberang halaman yang terbentang antara lahannya yang seluas enam belas hektar dan ladang tetangganya. Luar biasa. Gemini masih ingat seperti apa dirinya seusia itu. Musim hujan di pendesaan bisa terasa sangat panjang dan membosankan untuk anak-anak yang tidak memiliki kegiatan, dan kebosanan sering kali mengarah pada tindak kenakalan.

Sinar matahari sore menembus kemeja biru Gemini saat ia berjalan di sepanjang bagian barat rumah untuk melihat apa yang telah dilakukan oleh bocah tadi. Saat sampai di teras samping, ia melihat percikan sedikit warna ungu di dinding rumahnya berwarna krem yang ada persis dibawah jendela dapur. Langkah Gemini terhenti dan ia langsung berputar ke jalan setapak dari batu untuk bisa melihat dengan lebih baik. Sari buah anggur matang telah menodai tembok yang baru dicat.

[Completed] This I Promise You | Gemini FourthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang