Part 13

337 27 8
                                    

13

Fourth pikir ia akan langsung tertidur begitu kepalanya menyentuh bantal, tapi ia justru mengikuti Raiwin dan menatap langit-langit kamarnya, pikirannya berputar dengan kekhawatiran tentang klub dan dadanya sakit karena kesedihan untuk putranya. Melihat tingkah laku ayah dan ibunya, bagaimana mungkin ia bisa menyalahkan Raiwin jika merasa takut akan ditinggalkan sebatang kara? Di dalam lubuk hatinya, Fourth tahu orangtuanya akan selalu ada untuk anak-anaknya, tidak peduli apa pun yang terjadi. Tapi mungkin Raiwin dan Baifern harus menjalani masa remaja yang berat dengan ayah dan ibu yang bertingkah seperti orang bodoh.

Bagaimana jika ia berakhir di penjara? pikir Fourth. Ia tidak takut untuk dirinya sendiri. Ia pasti bisa bertahan tidak peduli apa pun yang terjadi. Tapi anak-anaknya membutuhkannya. Bagaimana ia bisa tidur nyenyak jika masa depan mereka berada di tangan Detektif Moon dan insting pria itu?

Suara benturan membuat Fourth bangun dari tempat tidurnya. Pikiran pertamanya adalah salah satu anaknya terguling jatuh dari kasur ke lantai, dan ia menunggu suara teriakan kesakitan. Tapi kemudian ia justru mendengar suara bisikan yang mengalihkan pandangan matanya ke jendela. Fourth melihat sosok pria bertubuh besar muncul di jendelanya. Selama sedetik yang mengerikan, ia pikir itu adalah perampok.

Kemudian ia teringat pria tampan tetangganya, dan hatinya dipenuhi kelegaan.

"Gem," pekik Fourth.

Terdengar suara tawa serak tapi sangat pelan hingga Fourth hampir tidak yakin telah mendengarnya. "Siapa lagi yang kau tunggu, tukang pos?"

Fourth sangat senang melihat Gemini hingga ia langsung membentangkan lengannya. Gemini berjinjit memasuki kamar dengan kaki telanjang, meletakkan satu lutut di atas kasur, dan memeluk Fourth di dadanya yang bidang. Lengan Gemini melingkari tubuh Fourth, otot dan tendon yang keras membuat Fourth merasa sangat aman. Satu tangan Gemini yang besar dan kapalan terentang di punggung Fourth, ujung ibu jari Gemini menekan tulang bahunya, sedangkan jari kelingking Gemini menekan bagian bawah tulang rusuknya. Saat bergerak, Gemini menarik serta Fourth, seolah tidak sedikit pun mengalami kesulitan saat mengangkatnya.

Fourth menekankan wajahnya ke leher Gemini, menyukai aroma tubuh pria itu, campuran aroma maskulin antara denim, kulit, dan parfum Cred Aventusnya, serta aroma khas lain yang membuatnya ingin meleleh dan terserap ke tubuh Gemini.

"Gem, aku tidak menyangka kau akan benar-benar datang."

Bibir lembut Gemini menciumi telinga Fourth. "Tentu saja aku datang. Tidak ada yang bisa mencegahku."

Jika keluar dari mulut orang lain, perkataan itu mungkin akan terasa tidak berarti, tapi Fourth bisa merasakan bahwa Gemini mengatakan itu dari lubuk hati yang terdalam. Ia membutuhkan Gemini, jadi Gemini datang. Itu hal yang sederhana-tapi sangat indah hingga membuat matanya berkaca-kaca. Lex tidak pernah ada untuknya, dan selama bertahun-tahun, ia mulai percaya tidak akan ada seorang pun pria yang selalu ada untuknya. Sekarang, secara tiba-tiba dan sulit dijelaskan, memiliki Gemini.

"Ini malam terpanjang dalam sejarah," bisik Gemini.

"Aku tidak percaya kau memanjat pipa saluran air."

Mulut Gemini melakukan hal yang luar biasa dengan cekungan sensitif di belakang telinga Fourth. "Persetan dengan pipa air. Benda itu tidak akan pernah bisa menahan berat badanku."

"Kalau begitu, bagaimana kau bisa naik ke sini?"

"Rahasiaku."

Gemini menjatuhkan diri ke kasur dengan membawa Fourth dalam pelukannya. Tangan Gemini yang besar diletakan di atas kepala Fourth, dan ia menekankan pipi Fourth ke cekungan bahunya. Kemudian Gemini menarik selimut untuk menutupi tubuh mereka.

[Completed] This I Promise You | Gemini FourthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang