♠️08. Amarah

19 3 14
                                    

°°°°••°°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°°


°°°°

Setelah membuat semua teman Lucas dan Valen duduk di kantin, Joy segera memesankan menu makanan dan minuman untuk mereka.

Kini mereka berdelapan hanya dapat duduk terdiam di kantin rumah sakit.

Valen sedari tadi hanya dapat menunduk menutupi wajahnya sedangkan Timmy yang berada di sampingnya mengelus punggungnya perlahan.

Yang ia tahu Valen perlu ketenangan saat ini, sehingga mengurungkan niatnya untuk mengajaknya berbicara.

Anna memilih bersandar di bahu milik Viona. Ia tahu kedua sahabatnya sedang mengkhawatirkan dirinya.

Keduanya tampak menggenggam tangan Anna dengan lembut.

"Kalian tinggal makan aja ya, semuanya udah tante bayar. Tante pamit sebentar ya buat ngurus data administrasi buat Lucas," pamitnya.

"Makasi tante," ucap yang lainnya bersamaan.

Tak ada sepatah kata pun yang dapat keluar dari bibir mereka.

Begitu banyak hal yang sudah terjadi hari ini.

Anna menatap kosong ke arah depan hingga netranya menatap sosok Eva sedang menatap dirinya dari sebuah lorong.

Yesa merasakan ada yang aneh dengan tatapan serius Anna sontak memfokuskan pandangannya pada arah tatapan Anna.

Namun kosong, itu hanyalah sebuah lorong rumah sakit yang kosong tanpa ada seorang pun disana.

"Kamu ngeliat apa Na?" tanya Yesa yang membuat yang lainnya ikut mengikuti arah pandangan Anna.

Semuanya tampak kebingungan karena mereka tak melihat apapun kecuali lorong kosong, kecuali Niel.

Matanya ikut membesar begitu melihat sosok Eva disana.

Sosok Eva tampak berlari masuk ke dalam lorong rumah sakit.

Sontak Niel berdiri dan berlari mengejar Eva.

"Kamu ngapain ngejar dia anjir?" tanya Anna tak percaya dengan tindakan Niel.

"Dia harus tanggung jawab sama apa yang dialamin Jordan sama Lucas, ga peduli aku dia setan apa bukan," balas Niel.

Anna segera bangkit berdiri dan berlari mengikuti Niel.

"Lho? Mereka ngapain cok?" tanya Jevan yang akhirnya juga ikut berlari mengikuti Niel dan Anna begitu juga yang lainnya.

^^
Sosok Eva terus berlari memutari lorong-lorong sepi di rumah sakit.

Niel dan Anna terus berusaha mengejarnya namun sosok Eva tiba-tiba menghilang.

"Kemana dia anjing?" kesal Niel.

"Harusnya kamu jangan langsung ngejar anjir. Kalau dia ngelukain kita gimana?"

"Ya kamu ga usah ikut kalau takut. Lagian ini semua kejadian gara-gara sapa? Gara-gara dia toh? Padahal kita ya ga ngapa-ngapain cok."

The ShadowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang