°°°°
•
•
°°°°“Eh, kok aneh ya tiba-tiba kita ga ada rinta-“ Mulut Jordan segera ditutup oleh Mica.
“Ga usah ngomong gitu anjeng. Nanti rintangannya dateng beneran— nanges,” kesal Jevan.
“Tapi....” Kini seluruh atensi menatap ke arah Valen. “Kok rasanya hari mulai gelap ya? Padahal waktu pertama kita dateng disini cuman ada sore,” lanjutnya.
Mereka kini bangkit berdiri kecuali Lucas. Lucas menggapai bajunya yang sudah bolong lalu memakainya kembali.
Tak mungkin ia melanjutkan perjalanan mereka dengan bertelanjang dada.
“Kita perlu tempat berlindung! Aku takut bayangan-bayangan item atau pun bahaya lainnya dateng,” jelas Valen.
Jordan lalu berjongkok di depan Lucas dengan posisi membelakangi laki-laki itu.
“Ngapain?” tanya Lucas.
“Buruan naik. Kamu ga mungkin isa jalan apalagi lari dengan kondisi kayak gitu,” jelas Viona menggantikan Jordan.
Jevan dan Valen tampak membantu Lucas berdiri agar dapat digendong oleh Jordan di punggungnya.
Luka bagian perut milik Lucas sedikit tertekan. Laki-laki itu menggigit bibir bagian bawahnya untuk menahan rasa sakitnya.
Viona mengambil jaket milik Valen yang awalnya digunakan oleh Lucas sebagai alas agar lukanya tidak terkontaminasi.
Valen menatap ke sekelilingnya disini hanya terdapat hutan. Memasuki hutan menjelang malam hari juga bukan merupakan ide yang bagus.
“Gimana kita ikutin arus sungai? Tadi aku nemu sungai disana,” saran Anna sembari menunjuk ke belakang mereka.
“Boleh sih. Dari pada kita masuk ke hutan mending kita ngikutin arah sungainya.” Valen tampak setuju dengan saran Anna.
Mereka berjalan menyusuri sungai. Udara malam benar-benar dingin.
Namun mereka bersyukur karena tak ada serangan apapun kali ini.
Terlebih lagi dengan sungai yang memancarkan sinar kebiruan yang indah membuat mereka dapat melihat ke sekelilingnya.
Seolah keadaan sedang memihak mereka kali ini.
Viona tampak membenarkan posisi jaket milik Valen kepada Lucas yang tertidur di gendongan Jordan dari belakang karena ia dan Jevan berada di barisan paling belakang.
Lelaki itu tampak lelah. Viona sendiri tak dapat membayangkan bagaimana rasanya benda yang menusuk tubuh seseorang berusaha di keluarkan dengan kondisi orang itu masih sadar sepenuhnya.
Viona perlu bersyukur karena lukanya dijahit saat ia tak sadarkan diri.
“Ga berat ta?” tanya Mica pada Jordan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Shadow
AventuraKupu-kupu hitam itu adalah undangan. Mereka akan membawamu ke tempat lain dimana jiwamu akan terenggut jika kamu tidak menyelesaikan perjalananmu. Tubuhmu akan terkoyak oleh cakar hitam yang panjang. Bayangan-bayangan itu akan mengejarmu sampai mat...