♠️17. Sungai penuh rintangan

17 2 0
                                    

°°°°••°°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°°


°°°°

"

Masuk lebih dalem dan ikuti arusnya? Dalem banget kita bakal jatuh abis gitu tinggi banget kita bakal berdiri. Maksud'e opo cok?" bingung Jevan. (Maksud'e opo: maksudnya apa)

Lucas menatap Jevan aneh. "Kamu kan Cina? Kok isa jawa sat?"

Jevan tersenyum dengan bangga. "Ngeremehin iki," jawabnya.

"Jadi, apa maksudnya masuk lebih dalem?" tanya Viona.

Valen menunjuk ke dalam goa. "Mungkin kita harus masuk ke situ?"

Keenamnya melihat ke dalam lorong goa yang ditunjukkan oleh Valen.

"Ga mungkin kita masuk lebih dalem lagi. Kita ga punya apa-apa buat pencahayaan," ucap Mica.

"Terus artinya dalem banget sama tinggi banget itu apa?" tanya Viona pada Valen.

"Kit-"

"Guys, kayaknya kita ga punya waktu buat ngobrol deh," ujar Anna yang melihat keluar goa.

Bayangan-bayangan hitam yang awalnya tampak tenang di luar sana kini mulai melirik ke arah mereka.

"Ambil tas kalian, kita lari!" Lucas memberikan arahan pada yang lainnya sembari mengambil shotgun miliknya dan mengarahkannya kepada bayangan-bayangan itu.

Yang lainnya segera mengikuti arahan dari Lucas dan berlari masuk ke dalam diawali oleh Jordan, Jevan, Viona, Valen, Mica, Anna, dan akhirnya Lucas.

"YANG DEPAN LARINYA CEPETAN ANJENG! BAYANGANNYA NGEJAR INI!" teriak Lucas.

"SABAR GOBLOK! DISINI GELAP! KALAU TIBA-TIBA NABRAK, KITA SEMUA MATI SAT!" balas Jordan.

"Eh Vi jok dorong-doronglah," kesal Jevan.

"Ga dorong sat! Kamunya yang lambat— kasian yang di belakang."

"Jangan ngomong aja ta. Buruan woi!" Mica ikutan kesal.

Anna menghela nafas sembari sekali-kali melihat ke belakang.

Teman-temannya benar-benar tak terlihat mata. Disini benar-benar gelap gulita.

Bruk! Byur! Byur! Byur!

Terdengar teriakan Jordan, Jevan, dan Viona sebelum akhirnya suara sesuatu terjatuh ke dalam air terdengar.

Valen secara refleks menarik tubuh Mica agar tak ikut terjatuh dan menghentikan langkahnya yang membuat Anna dan Lucas menabrak tubuhnya.

"Itu sapa yang jatoh cok?" tanya Lucas lalu kembali menghadap ke belakang dan menyiapkan posisi menembaknya.

"Kalian gapapa ta?" teriak Anna.

Jordan segera muncul ke permukaan air. Di bawah sana ada permata-permata berwarna biru yang bersinar hingga pengelihatannya tak terhalangi lagi.

The ShadowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang