♠️14. Pria asing

17 2 0
                                    

°°°°••°°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°°


°°°°

Sudah hampir 2 hari Ina menatap tubuh sang putri terbaring di bangsal rumah sakit.

Ia dan orang tua yang lain sepakat menaruh anak-anak mereka di 1 ruangan agar dokter di rumah sakit milik Phillip dapat merawat anak-anak mereka dengan lebih mudah.

Berkat Phillip dan Joy juga mereka mendapatkan ruang tunggu yang cukup nyaman dan berada tepat di samping ruangan anak-anak mereka dirawat yang hanya dibatasi oleh jendela kaca.

Ina menghela nafasnya. Sang suami baru dapat pulang ke Surabaya hari ini karena baru bisa mendapatkan cuti.

Ia menatap ke arah wanita lain di hadapannya. Kalau tak salah namanya Tia, ibu Mica.

Tia dan dirinya hampir menghabiskan seluruh waktu milik keduanya di rumah sakit.

Joy ibu Lucas dan Valen juga sering menjenguk kedua putranya meskipun jadwalnya cukup padat.

Ia tak dapat mengerti bagaimana kepadatan jadwal orang-orang yang sangat berkelimpahan itu, jadi memilih memakluminya.

Tak jauh dari mereka ada dua pasang suami istri, Mario dan Martha yaitu ayah dan ibu dari salah seorang teman Anna yaitu Jevan.

Keduanya secara bergiliran menjenguk anak mereka walaupun hanya dapat melihatnya dari depan ruangan.

Di dekat mereka juga terdapat dua pria yang satu bernama Nathan yaitu paman Jordan dan satunya lagi bernama Gery, ayah Viona.

Ceklek!

Seorang wanita yang tak lain bernama Sharon mendorong kursi roda milik sang anak sedangkan sang ayah yaitu James mendorong tiang infus sang anak, Niel.

Dari antara 7 anak yang berada dalam kondisi vegetatif, hanya dia yang tidak melewati masa itu.

Namun tak dapat dipungkiri bahwa ia mendapatkan luka yang cukup dalam.

Niel menatap semua wali teman-temannya secara bergantian.

Ia tak tahu harus memulai ceritanya dari mana.

Ia sudah sadar dari kemarin sore namun dokter belum memperbolehkannya untuk merasa terlalu stres sampai beberapa hari ke depan.

Namun menyimpan kejadian kemarin lusa seorang diri membuatnya merasa jadi lebih stres lagi.

"Kalau kamu belum siap, gapapa." Tia khawatir dengan remaja laki-laki di hadapannya yang terlihat gugup itu.

Martha menghela nafasnya. "Kita sudah cek cctv-nya. Tapi, kita ga bisa mempercayainya. Sangat aneh melihat tubuh kalian tiba-tiba terbanting ataupun tercakar tetapi tidak ada apapun disana."

Niel menawan ekspresi herannya. "Bayangan item itu ga ada?"

"Bayangan hitam? Apa yang kamu maksud?" tanya Gery.

The ShadowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang