♠️20. Nekat

14 1 0
                                    

°°°°••°°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°°


°°°°

Niel segera menyodorkan beberapa helai tisu begitu melihat darah keluar dari hidung milik Noah.

Noah yang awalnya berdiri tampak kehilangan keseimbangannya hingga terduduk di lantai.

“Om gapapa om?” tanya Niel.

Noah mengangguk lalu mengambil tisu itu dan mengelap hidungnya. “Temen-temenmu ceroboh ya,” ucapnya dengan nada agak kesal.

Niel menggaruk tengkuknya yang tak gatal. “Agak sih om.”

Noah kembali berdiri. Entah mengapa ia menjadi sulit berkomunikasi dengan gadis bernama Anna itu. Ia jadi agak sedikit gelisah memikirkannya.

“Om ngapain sampe mimisan gitu?” heran Niel.

“3.”

“Ha?”

“3 temen cewemu hampir mati,” jawabnya.

Niel menatap Noah tak percaya. “3? Berarti Mica, Anna, sama Viona?”

Noah mengangguk. Menembus dimensi lain memang pernah ia pelajari tetapi itu bukan keahlian khususnya, beruntung ia masih mau mendengarkan permintaan temannya yang ingin bertobat itu.

Niel menghela nafasnya. “Om bukan penipukan?”

Noah menatap tak percaya ke arah Niel. “Memang mukaku kaya penipu?” kagetnya.

“Penjelasan om ga masuk akal.”

“Di duniamu emang ga masuk akal,” jawab Noah enteng.

Sedangkan Niel menatap aneh ke pria itu.

Noah memutar bola matanya malas. “Kamu punya bakat. Aneh aja kamu ada disini,” ujarnya.

“Maksud om?”

Noah menggapai tangan kanan milik Niel lalu meletakkan di atas jidat milik Anna lalu ia tumpu dengan tangan kanannya. “Dari pada aku dibilang penipu mending kamu lihat secara langsung,” ucapnya.

^^
Niel membuka matanya. Ia begitu kaget dengan pemandangan yang ia lihat. Ia melihat teman-temannya sedang saling mengelilingi di dalam sebuah rumah tua.

“Woi sat!” panggil Niel namun anehnya teman-temannya tak menjawab panggilannya seolah tak mendengar suaranya.

“Mereka ga denger.” Niel terjungkat begitu mendengar suara Noah.

Rupanya lelaki itu tepat berada di sampingnya.

“Mereka lagi ngapain?”

“Ngejalanin permainan yang ada.”

Niel mengangkat sebelah alisnya. “Siapa sih pembuatnya? Eva?” tanya Niel.

“Kamu ga akan kenal dia. Dia cuman cewe gila.”

The ShadowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang