3

293 53 5
                                    

Kalo gak ada yang suka, aku stop aja, ya



HAPPY READING


Kejutan Sakura belum selesai. Meskipun berada di akademi, pernikahan Sakura tergolong mewah. Ada gedung serba guna yang disulap menjadi aula mewah. Tamu yang hadir tentu semua penghuni akademi. Yang jika dikumpulkan bahkan tidak akan muat. Jauh sekali dengan kesan sehari-hari. Mungkin karena mereka berbeda jadwal. Alur tamu pesta ini pun diatur agar tetap sakral dan kondusif.

Sakura mengenakan gaun putih mewah dan berjalan ke arah altar. Sasuke sudah menunggu di sana sambil membelakanginya. Apa-apaan itu?

Ternyata, Sakura dan Sasuke bukan pasangan satu-satunya yang belum menikah. Masih ada siswa lain yang sedang dalam tahap pelunasan administrasi. Sakura mendapatkan informasi seperti ini saat memasuki kelas pertamanya.

Sasuke kemudian berbalik secara perlahan setelah mendapat instruksi dari pendeta agung. Luar biasanya, bahkan pendeta pun di datangkan dari kuil agung kekaisaran. Jadi ini bukan sejenis pernikahan anak-anak yang selama ini Sakura pikirkan. Ya, mereka seperti sedang menjadi peran permainan rumah-rumahan, menikah dan punya anak.

Tangan Sakura mendadak bergetar kala tangannya disambut tangan kokoh Sasuke. Hei! Dia pikir, dirinya menikahi pria cantik gemulai. Mengingat setiap bertemu ekspresi Sasuke selalu ditekuk. Seolah sedang merajuk. Mungkin merajuk pada perjodohan dadakan ini.

"Haruno Sakura!"

Jantung Sakura seolah berhenti saat itu juga. Apakah sekarang sudah gilirannya, kapan pria ini mengucapkan ikrar?

Namun, seolah tersedot oleh mata sang pendeta, Sakura mengucapkan ikrar tanpa cacat dan kesalahan.

"Selamat Anda berdua telah menjadi sepasang suami istri!"

Hah? Kapan? Sakura tiba-tiba tersadar oleh suara riuh tepuk tangan. Dia menoleh ke belakang. Rasa gugup itu semakin kuat. Terlalu banyak orang yang menyaksikan.

"....saatnya melakukan tukar cincin!" ucap pembawa acara dalam pernikahan ini.

Sasuke mengambil cincin dan memasangkannya dengan cepat. Sakura bahkan sampai terheran-heran, kenapa cincin-nya bisa begitu pas? Ini adalah cincin dengan mutiara putih di tengahnya, jika diperhatikan secara seksama ada lambang Uchiha yang terlihat samar. Ukiran pinggirannya bergelombang seolah mengikuti desain untuk cincin mempelai pria.

Sakura mengambilnya, dan melirik Sasuke sebentar. Kata tampan, tidak pernah pergi setiap matanya menatap sosok pria ini. Sakura memasangkan dengan hati-hati karena takut terjadi kesalahan. Bayangkan saja, orang yang menonton kamu, bukanlah orang-orang sembarangan yang bisa kamu bungkam begitu saja.

Setelah terpasang, Sasuke melepaskan tautan tangan mereka begitu saja. Ada jarak antara Sasuke dan Sakura yang membuat Kakashi gemas melihatnya. Padahal dia sudah memberi instruksi sedetail mungkin.

Gedung itu masih begitu riuh dengan suara teriakan yang dipandu pembawa acara.

"Cium!"

"Cium!"

"Cium!"

Itu adalah paduan suara yang membuat Sasuke syok di tempat. Bahkan Sakura bertingkah malu-malu dengan semakin menjaga jarak.

Kakashi berdiri dan memberi isyarat dengan gerakan tangan. Pun Naruto sambil berteriak heboh.

"Buktikan, Teme! Buktikan!"

Di altar yang luas itu, bahkan pendeta agung merapatkan keduanya lagi. Berbicara pada keduanya untuk memenuhi keinginan mereka.

Sasuke yang merasa geram harus menahan diri. Ini bukan tentang ego yang ingin memberontak. Namun ini tentang harga diri. Di tempat ini, siapa pun bisa menjadi raja. Sasuke tidak bisa hilang kendali dan mempermalukan nama keluarganya.

KONOHA NEXT GENERATION ACADEMYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang