5

290 50 4
                                    

Bantu dengan dukungan ya guys 🙏


HAPPY READING


Sasuke menikmati makan siangnya dengan lahap. Begitu juga dengan Sakura yang sampai harus berkeliling dulu karena terlalu banyak menu penggugah selera. Mereka bergabung dengan Shikamaru yang sudah tiba lebih dulu. Sendiri. Entah dimana Temari, tidak ada yang menanyakannya.

"Kau tidak masuk kelas Tobirama Sensei, Sasuke! Dia terlihat marah." Shikamaru mengingatkan teman baiknya.

"Sejak awal dia seperti punya dendam kesumat." Sasuke tidak bohong dengan gurunya itu. Di pertama pertemuan, pria itu memanggil nama Uchiha dengan seringai keji.

"Cih, senakal apa, sih, seorang Uchiha Sasuke? Padahal kamu bukan orang yang seperti itu." Naruto bahkan harus geleng-geleng kepala mendengar gosip Sasuke yang dimarahi Tobirama. Guru yang termasuk jajaran petinggi di Senju.

Sasuke meletakkan sumpit dan mengambil minum. "Nah! Mana aku tahu."

Lalu tiba-tiba kepala Sasuke dicengkeram oleh Kakashi hingga membuat pria itu tersedak. "Kau pikir saat mencoba membobol keamanan tidak diawasi?"

"Ugh!" Sasuke menebak ekspresi Kakashi. Sudah dia duga kamar itu selalu diawasi. Kakashi pasti kesal karena tidak menemukan apa yang dia cari.

Karin kemudian duduk di samping Hinata, dan Kakashi di sampingnya.

"Itu hanya masalah kecil. Semua murid pasti melakukan hal sama," tebak Shikamaru asal. Dia telah lebih dulu kemari. Bersama Naruto. Bahkan dari Kakashi.

"Beda! Sasuke siapa. Mereka siapa." Kakashi itu secara teknik bisa kalah dari  Sasuke. Namun dia bisa mengarahkan Sasuke menjadi lebih baik dari pada pria itu sendiri. Begitu pula, dia juga bisa menebak tindakan Sasuke.

Shikamaru hanya manggut-manggut. Mungkin dia butuh sparing lebih sering untuk memahami pria itu, karena Naruto juga sangat merepotkan pada kondisi tertentu.

"Anggap saja kentut." Naruto memilih tidak ambil pusing. Tidak ada yang betah diam di tempat ini, kecuali orang-orang yang tidak memang berniat liburan. Yah, tempat ini sungguh memanjakan.

"Oh, ya, kemana Temari?" Karin melirik samping Shikamaru.

"Dia ada di rumah sakit. Pagi tadi dia dinyatakan hamil. Ayo beri selamat!" Shikamaru berucap bangga.

Karin bahkan sampai bertepuk tangan sendiri. "Selamat, Shikamaru!"

"Sukses besar." Berbeda dengan mereka, Kakashi justru membawa istrinya yang tengah hamil ke tempat ini. "Tinggal mereka berdua."

Naruto merangkul pundak Hinata santai. "Selamat, Shikamaru!"

Sakura dan Hinata juga memberikan selamat pada pria yang sedang berbangga diri itu.

Sasuke yang ada di sampingnya menepuk-nepuk punggung Shikamaru sebagai ungkapan selamat.

Shikamaru hanya terkekeh senang. "Ngomong-ngomong aku punya adik ipar. Dia juga akan bergabung disini."

"Hooo... Bukannya Gaara belum menikah?" tanya Naruto santai.

"Kau lihat Sasuke! Yah, mereka satu nasib karena sifat mereka tidak jauh berbeda."

"Sialan!" Sasuke menimpuk Shikamaru dengan tissue. Dia paling tidak suka jika sudah dibandingkan seseorang.

"Dia haruslah bersama Putri Matsuri," Hinata menanggapi dengan suara lembut.

Sakura selalu menyukai suara hangat itu. Namun Hinata sepertinya jarang berbicara.

"Saya tidak tahu, Yang Mulia. Mereka tidak memberitahu kami secara detail." Shikamaru mengambil dessert miliknya.

KONOHA NEXT GENERATION ACADEMYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang