19

340 58 12
                                    

Ini pasti yang kalian tunggu 😁😁😁


HAPPY READING



Pagi ini adalah kondisi Sakura tidak bisa berbuat apa-apa. Seluruh tubuhnya terasa remuk redam dan kepala pusing luar biasa. Yang Sakura inginkan hanya melanjutkan tidur. Namun sejak bangun tadi hingga kini, Sasuke terus mengajaknya ke rumah sakit. Tahukah dia? Jika itu sangat berisik. Bahkan telinganya ikut berdengung nyeri.

"Aku bilang hanya ingin tidur, Sasuke. Kau sangat mengganggu." Sakura masih menggunakan piyama tidur dengan rambut berantakan.

Sasuke kembali berkacak pinggang. Dia sudah rapi dengan seragam akademi-nya. Namun istrinya sejak tadi sulit dibujuk. "Aku gendong. Kamu tidak bisa terus begini hingga menunggu aku pulang."

"Tidak mau. Nanti aku pergi sendiri saja setelah tidur."

"Sakura, bangun!" Sasuke tetap memaksa. Lagi pula, Sasuke gerah melihat orang tidur di waktu pagi.

"Berisik, Sasuke!" Sakura menepis tangan Sasuke yang akan membalikkan wajahnya dibalik bantal.

Bukan Sasuke namanya jika tidak keras kepala. Dia mengangkat tubuh istrinya dalam satu kali serangan.

"Sasuke, astaga!" Sakura berontak. "Kau itu benar-benar, ya. Aku benar-benar pusing saat ini."

Sasuke tidak mengindahkan. Dia menurunkan istrinya di kamar mandi. "Mandi, Sayang! Cuci muka, sikat gigi dan lakukan yang bersih!"

Sasuke langsung menutup pintu keras saat Sakura dengan emosi akan melemparkan gayung berisi air padanya. Dia terkekeh pelan sambil membereskan kain kotor di tempat tidur. Lalu Sasuke bergegas memakai sepatu miliknya saat Sakura telah selesai dan hanya mengenakan piyama mandi.

Sakura keluar dengan wajah dongkol dan lunglai. Jika dia punya tenaga, ingin rasanya dia menimpuk Sasuke pakai sepatu. "Aku tidak bohong, Sayang." Sakura langsung tidur tengkurap di samping Sasuke yang duduk di tepi ranjang.

"Sudah segar, kan?" Sasuke hanya bertanya ringan.

"Dingin, Bodoh!"

"Sakura, jangan begitu! Aku tahu kau sedang emosi, tapi masa harus mengatai suami begitu." Sasuke menepuk-nepuk punggung istrinya. "Ayo ganti baju! Kita ke rumah sakit."

"Aku akan ke rumah sakit nanti siang. Aku benar-benar ngantuk saat ini." Sakura membalikkan tubuh untuk melihat rupa rupawan suaminya.

"Aku tidak percaya." Sasuke sudah berada di atas istrinya. Untuk membelai rambut unik Sakura.

"Aku sudah ada janji dengan Karin Sensei. Ini jadwal aku perawatan, Sasuke. Masa tidak percaya." Sakura hanya malas pergi ke kelas.

"Lalu kamu akan ke rumah sakit dengan tubuh begini? Sendirian?" tanya Sasuke khawatir.

"Aku, kan, hanya pusing ringan. Semalam karena siapa coba aku bergadang. Pasti ini gara-gara itu." Sakura menyalahkan Sasuke.

Sasuke mendengus dan mengetuk kening istrinya pelan. "Bilang saja, kau juga suka."

Sakura manyun sambil memberengut. Bahkan pipinya memerah menahan pusing. "Sakit."

Sasuke gemas sendiri. Dia langsung mencium bibir merah istrinya. Ah, padahal Sakura sedang sakit, tapi dia benar-benar tidak bisa menahan diri.

Namun, ciuman mereka harus benar-benar berakhir saat Sakura berontak dan lari ke kamar mandi. Sasuke menatap istrinya bingung.

"Sakura, kau kenapa?" Saat akan membuka pintu kamar mandi, pintunya terkunci. Hal itu membuat Sasuke tidak bisa tenang. "Buka pintunya, Sakura!"

KONOHA NEXT GENERATION ACADEMYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang