Chapter 4

2.2K 203 18
                                    

-Love Me, Love Me Not-

Beberapa jam ditunggangi oleh kepentingan pekerjaan, Soo Hyun yang duduk kursi kebesarannya itu terhenti sesaat. Pria itu bisa tiba-tiba diam dan dihasut oleh persoalan pribadinya sendiri yang saat ini sedang panas-panasnya.

Dari orangtuanya yang terus mendesaknya menikah, hingga Soo Hyun harus menyakiti Ji Eun dengan hubungan mereka, sampai persoalan kehamilan Ji Won yang seharusnya bisa tidak terjadi.

Semua bergejolak dalam pikiran Soo Hyun. Tentang orangtuanya yang sedang memaksa ia untuk menikah, yang sejujurnya Soo Hyun juga pernah dalam fase sepemikiran dengan itu.

Dia juga sudah tak lagi muda, dia cukup dewasa dan siap untuk memimpin sebuah rumah tangga. Masalahnya, saat dimana Soo Hyun terpikir untuk menjalani hidup yang demikian, di saat yang sama satu-satunya wanita yang ingin diajaknya menikah memulai fase baru dalam karirnya. Ada titik balik dan jalan baru untuk kembali pada posisi sang kekasih yang dulu berada di puncak karirnya.

Sulit untuk menikah di masa seperti itu bagi Ji Eun. Soo Hyun tidak mau menjadi alasan Ji Eun kehilangan kebahagiaannya atas karir itu. Dan Soo Hyun juga tahu bahwa Ji Eun tidak akan menolaknya jika Soo Hyun mengajaknya menikah. Yang berarti Ji Eun kembali pada dasar jurang seperti keredupannya dulu.

Kembali lagi, seperti dulu, sekarang juga sama sekali bukan waktu yang tepat untuk mewujudkan mimpi itu.

Kemudian urusan yang awalnya sangat sepele dan pelan-pelan menjadi masalah besar bagi Soo Hyun, ketika menemukan fakta bahwa Sekretaris yang pernah tidur dengannya dan hanya satu kali, sedang hamil. Sebuah plot twist yang Soo Hyun sendiri tidak pernah duga, dan tak pernah mempersiapkan solusi untuk itu.

Jika ditanya inginnya Soo Hyun, dia lebih suka andai saja Ji Won tidak hamil. Maka hal sederhana cinta satu malam itu tidak akan berujung petaka seperti sekarang.

Sekilas Soo Hyun menoleh pada foto kecil yang berdiri di samping foto keluarganya. Dia dan Ji Eun di saat sedang bahagia bahagianya.

Kemudian arah mata Soo Hyun beralih kepada sang Sekretaris yang terlihat sibuk menandai berkas-berkas di mejanya.

Dari reaksinya tentang kehamilan itu saat dihadapan Soo Hyun yang terlihat terbebani, gadis yang satu ini nampak jauh lebih kuat saat sendirian.

Ya, karena saat ini yang Soo Hyun lihat dari Ji Won adalah, dia seperti tidak punya masalah hidup, atau bahkan tidak memikirkan persoalan kehamilannya. Dia terlihat menikmati pekerjaannya dan bahagia melakukannya.

Semua bergejolak menjadi satu di dalam otak Soo Hyun. Terutama saat ini, sangat perlu baginya mempertegas kepada Ji Eun untuk tidak terus datang padanya, itu sangat beresiko seperti yang dilakukannya hari ini.

Harus ada satu pembuktian pasti tentang kebohongannya soal urusan teman kencannya, agar gadis itu benar-benar berhenti datang.

Karena jika gadis itu terus datang, Soo Hyun sangat takut akan luluh. Karena jujur saja, Soo Hyun sangat lemah jika sudah melihat Ji Eun memohon dengan air mata.

Memikirkan urusan Ji Eun, namun matanya kepada Ji Won. Menghubungan banyak kesamaan dan kepentingan, tiba-tiba saja sebuah ide muncul di kepala Soo Hyun. Menurutnya cukup cemerlang, dan kali ini ia yakin bahwa rencananya akan berhasil mengatasi dua masalah sekaligus, oh tidak. Tapi tiga masalahnya sekaligus.

Dilanjutkan Soo Hyun bekerja, menunggu pulang sehingga ia punya waktu membicarakannya dengan Ji Won lagi sebagai sasaran penolongnya keluar dari semua belenggu itu.

Berlalu beberapa puluh menit lagi, jam kerja Soo Hyun selesai. Pria itu meninggalkan ruangannya, dan segera turun menggunakan lift menuju basement di mana mobilnya terparkir.

LOVE ME, LOVE ME NOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang