Chapter 8

1.9K 197 12
                                    

-Love Me, Love Me Not-

Detik dan waktu yang melaju mengharuskan Soo Hyun bergantian dengan Manager Ji Eun untuk menemani gadis itu. Dia perlu kembali ke kantor untuk mengerjakan apa yang sudah menumpuk di sana selama setegah hari ditinggalkannya.

Sebelum benar-benar pergi, Soo Hyun memastikan Ji Eun untuk tertidur lebih dulu. Atau gadis itu tidak akan memberinya izin pergi jika Soo Hyun berniat meninggalkannya untuk ke kantor.

Yakin Ji Eun tidak akan mengetahui kepergiannya, Soo Hyun mulai melangkah meninggalkan rumah sakit dengan kaki yang sedikit diseretnya. Ada nyeri pada kaki kanannya yang dengan sengaja ia sembunyikan dari Ji Eun selama menunggu di sana.

Puluhan menit menempuh perjalanan, Soo Hyun akhirnya sampai pada tujuan. Sekalipun sudah cukup was-was untuk bertemu Ji Won yang sudah ia yakini berada di kantor.

Well, sedikit hal yang harus Soo Hyun pertanyakan. Bahwa Ji Won tidak melakukan satu panggilanpun sebagai Sekretarisnya sejak pagi hingga siang ini datang. Sangat tidak mungkin hal medesak dari urusan pekerjaan mereka dimana Soo Hyun harus turun tangan.

Berjalan dengan sedikit mengangkat kakinya yang nyeri, akhirnya Soo Hyun membuka pintu ruangan. Dan yang pertama dilihatnya adalah Ji Won.

Wanita itu sedang menandai sebuah berkas dan cukup fokus dengan itu. Dan sebenarnya sefokus apapun itu, seharusnya dia juga mendengar Soo Hyun datang. Namun wanita itu memilih berpura-pura tidak melihat.

Sama hal dengan Soo Hyun yang juga enggan menyapa dengan segala kecurigaan di kepalanya atas semua kelakukan terselubung Ji Won. Maka Soo Hyun melanjutkan langkah terseotnya menuju meja kerjanya sendiri.

Ruangan itu terasa begitu panas ketika dua orang di dalamnya sibuk untuk saling mendiamkan. Dari Ji Won yang tak menyapa sejak Soo Hyun masuk setelah setengah hari berlalu, juga Soo Hyun yang tak mau ambil pusing dengan kekesalan Ji Won atas pekerjaan yang seharusnya sudah menumpuk akibat ditinggalkannya setengah hari bekerja, demi menemani Ji Eun di rumah sakit.

Dengan setumpuk berkas yang sangat perlu untuk Soo Hyun periksa dan setujui di mejanya, Ji Won masih belum berkenan untuk menghampiri Soo Hyun setelah beberapa menit pria itu sampai pada meja kerja sendiri.

Sebenarnya Ji Won masih sangat jengkel, darahnya juga terus semakin mendidih menduga darimana pria itu datang, namun Ji Won tidak bisa menjadikan itu alasan mengganggu pekerjaan mereka yang terus menumpuk akibat kealpaan pria itu sejak pagi.

Maka senang, tidak senang, Ji Won memaksa mengumpulkan semua tumpukan berkas yang sudah terorganisir itu untuk dibawanya menuju meja Soo Hyun.

Berjalan serius tanpa senyuman di bibirnya. Kemudian membalas tatapan Soo Hyun yang mendongkak setelah Ji Won sampai di depan meja pria itu.

"Sepertinya kau membutuhkan meja yang lebih besar, Pak", tukas Ji Won sebagai kalimat pertama dengan sorot mata mengejek.

"Karena Bapak sangat sibuk mengurus seseorang, kemudian tidak punya cukup waktu bekerja. Sekarang berkas yang harus Bapak periksa dan setujui, sebanyak ini", ujar Ji Won sekaligus menyindir saat berniat meletakkan seluruh berkas itu di meja Soo Hyun.

Soo Hyun berusaha mengabaikan sindiran halus Ji Won, kemudian menutupi apa yang bersarang di kepalanya saat bertemu mata dengan Ji Won.

"Kau bisa letakkan di meja itu", tunjuk Soo Hyun ke arah sofa. Dia butuh tempat lebih bebas dan lebar untuk membaca semua itu.

Tidak mau berlama-lama, Ji Won segera melakukan apa yang diperintahkan Soo Hyun. Kemudian membagi berkas itu sesuai sistem yang biasa Soo Hyun gunakan untuk menghemat waktu.

LOVE ME, LOVE ME NOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang