16

3 2 0
                                    

Pagi-pagi sekali Gavesha sudah berkutat di dapur bersama dengan mbak Tika.

Diva mengabarinya bahwa Rafka akan pulang hari ini. Akhirnya setelah di rawat di rumah sakit selama hampir dua minggu lamanya, adiknya itu di perbolehkan pulang.

Itu sebabnya Gavesha dengan hebohnya memberi tahu mbak Tika untuk membantunya memasak banyak untuk menyambut kepulangan Rafka.

Gavesha juga mengundang dua sahabat Rafka. Mereka akan datang nanti sebelum siang.

Gavesha berencana membuat bolu pisang kesukaan Rafka. Di depan gadis itu sudah terdapat tepung, telor, pisang dan beberapa bahan lainnya yang di butuhkan untuk membuat bolu pisang.

Ting tong Ting tong

"Siapa yang datang mbak?" tanya Gavesha pada mbak Tika yang sedang menggoreng ayam di sampingnya.

"Enggak tau non. Kalau ibu sih gak mungkin soalnya kata bapak mereka pulangnya agak siang."

Dahi Gavesha berkerut. Siapa yang bertamu di pagi hari seperti ini.

" Saya titip sebentar ya non, saya mau liat siapa yang datang." ujar mbak Tika.

"Eh mbak, biar Gavesha aja. Mungkin itu teman-temannya Rafka. Mbak lanjutin aja yang ini." cegah Gavesha.

"Baik non."

Langkah kaki Gavesha berayun menuju pintu utama rumahnya. Ia membuka lebar pintu itu untuk melihat siapa yang bertamu sepagi ini.

"Arjuna? Ngapain lo pagi-pagi ke rumah gue?"

"Mau ikut nyambut Rafka lah, ngapain lagi?" jawab Arjuna.

Pemuda itu terlihat santai dengan pakaian santainya. Hanya kaos hitam dan celana selutut yang juga bewarna hitam.

"Boleh kan, kak?" tanya seorang gadis yang menyebulkan kepalanya di balik punggung tegap Arjunan?

Gavesha tampak bingung. Ia tidak pernah melihat gadis itu sebelumnya. Siapa dia? Seingat Gavesha Rafka tidak memiliki teman cewe yang dekat dengannya.

"Dia Leona, adik gue." ucap Arjuna menjawab kebingungan gadis di depannya.

"Lo punya adik?" tanya Gavesha heran. Pasalnya selama ia bertetangga dengan Arjuna, ia tidak pernah sekalipun melihat gadis ini.

Jika di lihat-lihat gadis yang bernama Leona itu seumuran dengan Rafka. Leona cantik, tidak heran sih jika Leona itu anaknya tante Tiara dan om Kelvin. Pasangan itu sungguh good looking jadi tidak heran jika Arjuna dan Leona juga ikut good looking.

"Kak, boleh gak?" Leona kembali meminta persetujuan Gavesha.

"Boleh-boleh. Ayo masuk." Gavesha mempersilahkan kakak beradik itu untuk masuk ke dalam rumahnya. Gavesha kembali menutup pintu rumahnya dan ikut menyusul Arjuna dan Leona yang berjalan ke dapur.

"Jadi kamu adiknya Arjuna?" tanya Gavesha menyamakan langkahnya dengan Leona.

"Iya kak. Oh iya kita belum kenalan resmi yak. Aku Leona Agustine. Kakak bisa manggil Ona biar gak ribet" ucap Leona menyengir. Leona menyodorkan tangannya yang di sambut hangat oleh tangan Gavesha.

"Gavesha Adinata, panggil Vesha aja."

"Kak Vesha lagi masak ya?"

"Iyaa. Mau ikut?" tawar Gavesha.

Leona mengganguk semangat. "Mau kak, mau banget."

"Ya udah ayo."

Arjuna mendengus kesal. Sepertinya kehadirannya tidak di anggap oleh dua gadis cantik yang sudah terlihat akrab itu. Tak heran sih, Leona adiknya itu mudah sekali berbaur dengan orang asing jadi meskipun Gavesha orangnya sedikit kaku itu bukan hal yang sulit bagi Leona untuk akrab.

Sisa Waktu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang