Chapter 4 : Festival Sekolah🎉

206 12 0
                                    

Happy reading............

Seluruh siswa SEI tampak telah ramai disekolah sejak jam 06:00 pagi. Ada beberapa dari mereka yang membangun kios, kafe, game, dan masih banyak lagi. Di luar telah dipersiapkan panggung untuk pidato dari kepala sekolah juga acara hiburan seperti tari, teater, dll.

Kelas Vian, yakni 12C mengubah kelas mereka menjadi kafe untuk para siswa. Ada yang bertugas menjadi kasir dan juga pelayan. Dibanding itu sepertinya Vian telah ditugaskan untuk melayani para pelanggan. Kafe mereka terlihat sangat ramai. Juga terlihat tenang karena music klasik yang diputar oleh Dhea Ananda Putri, teman sekelas Vian.

"Vi, ada satu orang lagi yang datang!" ucap Dhea dari arah pintu masuk. Sebab dia bertugas menjadi penerima tamu.

"Okey."

Samuel merasa sedikit bosan jadi dia berjalan-jalan dikoridor untuk melihat-lihat kelas lain. Hingga dia berhenti didepan kelas 12C. Dia dikagetkan oleh suara Dhea yang agak cempreng.

"Eh, ada lo El, silahkan masuk." ajak Dhea ramah.

Samuel hanya mengangguk mengiyakan lalu mulai memasuki kafe yang dihiasi berbagai bunga matahari itu. Samuel kemudian duduk disalah satu tempat duduk yang kosong.

"Ada yang bisa saya bantu?" suara gadis yang tidak asing lagi bagi Samuel itu, membuatnya sedikit kaget.

"Eh, lo ya!" ucap Vian juga sedikit terkejut.

Samuel memandang outfit Vian. Dia nampak seperti pelayan kafe sungguhan akan tapi dia tetap memancarkan aura seorang wanita anggun, yang membuat Samuel susah berpaling darinya.

"Capek gue!" gumam Samuel sambil memegangi keningnya.

"Gue yang kerja, malah lo yang capek." balas Vian malas mendengar keluhan Samuel.

"Gue pesan apa aja." ucap Samuel singkat.

"Semuanya enak kok." balas Vian bersikap polos.

"Suka hati lo." balas Samuel malas.

Vian memutar bola matanya malas. Mengapa pria yang satu ini sangat sulit ditangani. "Oke deh." balasnya singkat lalu berbalik pergi.

Samuel terus memandang Vian yang sedang berinteraksi dengan pelanggan lainnya. Hingga dia dibuat kesal karena kedatangan seseorang.

"Halo, beb kamu pasti nungguin aku ya dari tadi." ucap gadis itu sedikit sombong agar pelanggan lain mendengarnya. Samuel hanya mengabaikannya hingga dia dibuat naik pitam oleh gadis yang tak lain adalah Aleva itu. Aleva duduk dibangku didepan Samuel yang berhasil menghalangi Samuel menatap Vian.

"Minggir!" titah Samuel dingin.

"Ihh beb, kok gitu, padahal gue udah tinggalin kerjaan gue demi kamu loh." balas Aleva sedikit memelas.

Setelah 1 menit berlalu, Vian mendatangi meja mereka dengan membawa segelas coffee cokelat dan satu potong dessert. Kedatangannya langsung membuat wajah Aleva berkerut.

"Ganggu amat sih lo!" sungutnya kesal.

"Ular busuk diam aja!" ketus Vian dingin.

"Keluar!"

Aleva mengepalkan tangannya erat karena marah kepada Vian. "Hak lo apa ha, gue ada janji sama pacar gue, ganggu amat!." bentaknya.

Vian menatap tajam Aleva. "Gue cuma ngusir hewan!"

Samuel mulai kesal, niatnya tadi hanya untuk menghilangkan kebosanan. Tapi kebosanan nya malah berubah menjadi kemarahan karena wanita tidak tau malu didepannya ini. "Gue gak pernah buat janji sama orang kaya lo Aleva. Satu lagi, gue bukan pacar lo!" ucapnya dingin.

ETERNITY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang