Chapter 21 : Pesta Besar!

34 2 0
                                    

Happy reading............

"Demi otak gue yang secerdas Albert Einstein, kenapa lo belum siap-siap Viannn!" pekik Dhea. Tadi Dhea sudah memberi pesan pada Vian, mengatakan bahwa mereka akan berangkat bersama ke acara Samuel hari ini.

Vian memutar bola matanya malas. Padahal dia baru saja sampai setelah menyelesaikan pekerjaannya. Malah mendapati bacotan Dhea yang gak pernah habis tujuh turunan. "Baru pulang kerja." balasnya singkat.

Dhea menggeleng-kan kepalanya tak habis pikir. "Ini seharusnya lo libur sehari aja gak bisa apa! Kalau begini kita bisa telat, mana muka lo kelihatan suram lagi." ujar gadis itu blak-blakan.

"Biasa aja kale, tinggal pakai dress kan udah." balas Vian tak mau rumit.

YA AMPUN!

Rasanya ingin sekali Dhea menendang Vian saat ini juga. Eh jangan deh, nanti Dhea malah gak punya teman. Menyedihkan emang.

"Gausah katain gue dalam hati." balas Vian datar.

"Hhh....lo sih. Yakali kepesta pacar lo gak menata diri dikit aja. Lagian nih ya lo bakalan ketemu sama calon mertua lo." ucap Dhea seperti emak-emak yang memarahi anaknya.

"Yaudah sih.." ucap Vian lalu masuk kembali kerumahnya hendak berganti pakaian.

Dhea mengekorinya dari belakang. Dia tidak akan pernah membiarkan Vian pergi tanpa sedikit riasan apapun. Jangan. Malam ini gadis itu harus menjadi yang paling cantik.

"Santai aja Deng!" ucap Vian sekenanya. Berhubung dirinya sedikit lelah tetapi tetap harus memainkan sandiwara. Ahk sudahlah, mari kita lanjutkan misi kita.

Setelah 15 menit, Vian datang dengan berbalut kan dress indah berwarna pink pastel. Hendak menuruni tangga, dia ditarik duduk didepan kaca. "Woiiii, ngapain pake narik gue Deng!!" balas Vian kesal. Ayolah tarikan tangannya tadi seperti hendak memutus lengan Vian. Dia tidak berbohong.

"Diam, nih duduk manis dulu lo disini." ucap Dhea. Lalu membuka kotak make up yang membuat mulut Vian menganga. Dia tidak percaya melihat kotak itu sebesar......koper. Bahkan untuk pertama kalinya dia penasaran, apa saja isinya?

"Lo nyari barang siapa anjritt! Perasaan dirumah gak ada." cetus Vian tak habis pikir.

"Hehe, sengaja bawa dari rumah." ucap Dhea cengengesan. Lalu beralih meneliti wajah Vian. Hingga dia terkagum-kagum kembali. Wajah Vian memang lah defenisi dari kata sempurna. Dhea akui itu. Tanpa make up pun dia sudah terlampau cantik. Pantas saja Vian tidak terlalu mau memakai make up tadi. Kulit putih mulus, buku mata lentik, alis rapi, hidung mancung, bibir berwarna pink dan juga wajah tirusnya. Bahkan Dhea sebagai perempuan saja sudah terpesona, apalagi kaum Adam diluar sana.

Vian hanya pasrah ketika Dhea memilih memakaikan make up pada dirinya. Rasanya tidak terlalu buruk ketika mampir ke pesta besar menggunakan sedikit riasan. Walau sebenarnya gadis itu tidak memerlukannya.

15 menit berlalu hingga Dhea sudah selesai. Vian yang awalnya menatap hape kini beralih pada cermin didepannya. Dia sedikit kaget dengan hasilnya. Sangat bagus. Tidak perlu di ragukan lagi karena Dhea memang lah sangat ahli dalam urusan ini. Apalagi gadis itu berniat masuk kebagian tata rias dan busana. "Cantik banget!!! Sumpah deh Vi. Nih make up kalo dimuka lain pasti menor dah. Tapi di lo malah keliatan epic anjirr!!"

Vian pun tidak menyangka. Rambut panjangnya dihiasi bunga berwarna pink. Sebagian dibiarkan tergerai dengan sedikit Curly dibagian bawah. Lalu wajahnya tidak terlalu banyak make up. Sangat diluar ekspektasi. "Thanks." ucap Vian kepada Dhea.

Lagi-lagi gadis itu hanya mengangguk mantap. Lalu mengecek jam tangannya. Pukul 17:50, gaswattt. Tersisa sekitar 10 menit lagi supaya acaranya dimulai. Mereka tidak boleh telat. "Cepetan Vi!! Gue mau makan laperrr. Kempes perut gue." ujar Dhea kesetanan. Lalu menarik lengan Vian hingga masuk kedalam mobil.

ETERNITY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang