Chapter 8 : Bola Basket!

160 11 0
                                    

Happy reading............

Berita mengenai kematian Cakra telah menyebar ke seluruh penjuru SEI. Bahkan hal itu terdengar langsung ditelinga Dhea yang masih stay dirumah karena Reynaldi tidak mengizinkannya sekolah.

"Kok bisa?" tanya-nya terkejut bukan main.

Dia langsung menatap netra hitam Reynaldi. Seakan mengerti pria itu menjelaskannya. "Kata Samuel semalam, ada yang bunuh dia!" terangnya supaya gadis itu tidak berpikiran negatif.

Merasa lega, Dhea kembali menidurkan dirinya di kasur. "Thanks udah jagain mulai dari kemarin." ungkapnya kepada pria itu.

Reynaldi hanya menatapnya datar lalu melanjutkan membaca bukunya. Karena merasa kesal diabaikan Dhea langsung menjatuhkan kepalanya dipaha Reynaldi.

Reynaldi yang peka langsung mengusap-usap puncak kepala Dhea lembut. "Tidur sayang!" bisiknya ditelinga Dhea. Sepertinya sejak kemarin kedua orang itu CLBK.

Dhea tidak bisa menyembunyikan wajahnya yang memerah. Dia hanya berpura-pura tidur agar tidak salting lebih jauh.

Oh iya, Vian udah pulang?' batinnya dalam hati.

🥀🥀🥀🥀🥀

Bel pertanda istirahat berbunyi. Seluruh siswa berbondong-bondong menuju kantin untuk mengisi perut. Berbeda dengan Vian yang sedang belajar di perpustakaan.

"Sok rajin!"

Samuel tiba-tiba datang dan duduk disamping gadis itu. Vian hanya menatap datar lalu kembali membaca bukunya.

"Kenapa wajah gue?" tanya Vian heran karena Samuel terus menatap kearahnya.

"Gapapa, cuma jelek aja." balasnya dingin.

Sepertinya pria yang satu ini gemar sekali mengejek dirinya. Entah apa salah Vian kepadanya. Gadis itu hanya menerima sindiran dari Samuel dengan pasrah.

"Kalo jelek ngapain dilihatin?"

"Karna muka lo makin jelek aja sih." balas Samuel singkat.

Gadis itu kembali membaca bukunya tanpa menghiraukan perkataan Samuel lagi.

Samuel sedikit bosan melihat Vian yang tidak menjawabnya. Walau Samuel anak yang pintar, tapi dia juga kadang merasa bosan ketika berhadapan dengan buku.

"Pulang nanti bareng gue, ga ada penolakan." titah Samuel tegas lalu berjalan meninggalkan perpustakaan.

🥀🥀🥀🥀🥀

Seluruh siswa SEI nampak jamkos hari ini, akibat para guru-guru sedang rapat. Walau teman-temannya bermain, Vian justru nampak sibuk menulis bukunya.

Dia merasa bosan karena Dhea tidak datang ke sekolah. Jadi dia memutuskan untuk menulis bukunya saja.

"Jelek tulisan lo."

Gadis itu dengan kasar menarik buku Vian dan melihatnya sebentar. "Sok rajin." sindir Aleva sembari merobek-robek buku itu.

Vian hanya melihat datar bukunya yang sudah menjadi lumat. "Mksh."

ETERNITY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang