♡♡♡21.23
Mereka benar benar tidak menemukan apapun,
Seonghwa tidak menemukan San lagi di jembatan itu, sesuatu yang Seonghwa pikir akan mudah, nyatanya tidak sama sekali
Yunho dan timnya tidak menemukan informasi apapun, San memang sempat bertanding di sana, namun mereka hanya tau sebatas San adalah petarung, tidak dengan dimana San tinggal
San juga tidak datang di sore hari saat tempat tarung bebas itu membuka pertandingan
Apa ini memang bukan hari mereka
Mengingat hasilnya benar benar nihil, padahal mereka sudah berharap begitu besar
Seonghwa membutuhkan waktu untuk dirinya, ruang yang ia butuhkan untuk memahami mengapa hal buruk terus menerus datang dalam hidupnya
Seonghwa berhasil pergi sendiri, setelah merebut kunci mobil dari Hongjoong dan segala larangannya, ia berhasil pergi dari mereka
Seonghwa hanya melajukan mobilnya dengan santai, pikirannya sedang sangat tak karuan
Arah jalannya persis menuju jembatan itu lagi, ia menghentikan mobilnya di pinggir jalanan sepi sebelum jembatan
Seonghwa terdiam cukup lama, menyenderkan tubuhnya dan kemudian menangis dalam diam, air matanya mengalir tanpa isakan, dan ia susah payah mengusap air matanya meski tak kunjung mengering
"Mah, pah, Seonghwa kangen kalian" lirihnya
Isakan mulai terdengar saat perasaannya kini terasa berantakan, semuanya terasa berat ia rasakan
Tangisnya tak kunjung berhenti, hingga ia benar benar lelah, matanya terpejam mengumpulkan sisa energinya, menarik nafas panjang dan mencoba menenangkan dirinya
Ia tidak tau harus berbuat apa sekarang, apa memang semuanya sudah berakhir begitu saja, apa ia tidak punya lagi kesempatan untuk membawa San, dan membuat dia menerimanya sebagai kakak
"San, sebenci apapun lo sama gue, tolong kasih gue kesempatan, jangan siksa gue kayak gini" lirihnya
Terlepas dari apa yang terjadi, kali ini seonghwa cukup putus asa, ia lelah menjalani hari penuh tekanan yang tak kunjung membaik
Bahkan ia sama sekali mengabaikan dirinya sendiri akhir akhir ini, jika tidak ada Hongjoong, mungkin keadaannya akan semakin buruk
Tangisnya berhenti berubah menjadi kerutan di wajah Seonghwa, ia merasakan sesuatu yang menyakitkan menyerang dadanya, nafasnya menjadi terbatas dan ia semakin sulit melakukannya, ketika menarik nafas dengan menyakitkan, dadanya pun ikut terasa sakit
Keringat membanjiri wajahnya, kesadarannya hampir habis hanya dengan berusaha mempertahankan nafasnya
Semuanya semakin tak karuan, semua semakin menyakitkan bagi Seonghwa
Dengan tangan bergetar, ia mencoba meraih ponsel di jok samping, nihil, meski berhasil ia pegang, namun tak mampu menggenggamnya, ponselnya jatuh ke bawah dan ia tidak sanggup bahkan untuk bergerak lebih jauh
KAMU SEDANG MEMBACA
NOT TOO LATE | CHOI SAN | PARK SEONGHWA
Fiksi PenggemarSan merasa semuanya sudah terlambat, terlambat baginya menyadari bahwa dirinya tidak sendirian, terlambat baginya menyadari kehadiran Seonghwa, yang selalu ada untuknya namun dia mengabaikannya. Hingga Seonghwa meyakinkan adiknya itu, bahwa semuanya...