PART 19 - Mission

315 26 0
                                    

Park Suzy sedang menyiapkan diri di dalam kamar. Kamarnya bersama drngan Jungkook maksudnya. Karena pria itu masih tidak mengizinkannya untuk kembali ke kamarnya sendiri.

Memang pria itu sangat aneh. Aneh sekali, bahkan dia tidak mampu untuk mengerti apa maksud Jungkook sebenarnya.

Demi kelangsungan misi agar berjalan dengan lancar, gadis itu memilih gaun merah dengan tali tipis di kedua pundaknya. Panjangnya pun hanya setengah dari pahanya. Benar-benar pendek dan sangat seksi.

Gadis itu juga memakai makeup yang mencolok dengan lipstik merah menggoda. Agar lawannya mampu tergoda dengan penampilannya. Suzy melihatnya di depan cermin sembari tersenyum miring.

"Kenapa kau menatapku seperti itu Jung?" tanya Suzy.

Dia tersenyum miring karena ternyata sedari tadi Jungkook berdiri di belakangnya dan diam tidak bersuara sedikit pun. Setelah di tanya pun pria itu tak menjawab tapi justru mendekat dan memeluk Suzy dari belakang.

Tangannya melingkar indah di pinggang Suzy, tapi bibirnya menjelajahi leher jenjangnya yang begitu putih dan mulus. Menyapukan lidahnya yang basah ke permukaan kulit leher si gadis Park.

Bahkan Suzy menikmatinya. Tubuh keduanya begitu menempel sampai-sampai bagian milik pria itu menyentuhnya.

"Ganti gaunmu, atau aku robek sekarang juga." bisik Jungkook.

Seketika Suzy mengudarakan tawanya karena Jungkook tiba-tiba saja menyuruhnya untuk berganti. Pria itu secara tidak langsung menunjukkan rasa posesif pada si gadis Park.

Dan itu membuat Park Suzy sedikit merasa senang dan tertantang. Dia akan sedikit bermain nanti. Suzy bahkan tidak sabar ingin melihat bagaimana ekspresi Jungkook saat melihatnya beraksi. Pasti akan sangat seru.

"Jika kau merobek gaunku, maka aku akan datang tanpa busana. Bagaimana?" jawab Suzy dan Jungkook menghentikan aksinya mencumbu gadis itu.

Kedua matanya turut menatap cermin di hadapannya. Memancarkan tatapan mata sarat akan rasa kekesalan pun begitu tajam. Suzy tau jika Jungkook sedang kesal dengan ucapannya. Karena itu bukanlah jawaban yang pria itu inginkan.

Suzy membalikkan tubuhnya. Masih dengan Jungkook yang menatap lurus pada cermin. Kedua tangan gadis itu mengalung indah di leher Jungkook. Kemudian gadis itu berjinjit untuk mengecup pipi si pemuda Jeon.

Karena Jungkook tak merespon juga, akhirnya Suzy dengan berani membuat sebuah tanda merah di leher pria itu. Yang semula Jungkook menatap cermin, kini secepat kilat menatap Suzy dengan tatapan yang sangat sulit diartikan.

"Kau tau, aku sedang merasakan dua hasrat saat ini." ucap Jungkook.

Si gadis Park terdiam tak menjawab atau menanggapi ucapan Jungkook. Karena dia ingin mendengar kalimat apa yang akan keluar lagi dari mulut manis pria itu.

"Hasrat pertama adalah ingin menangkap musuh. Dan hasrat kedua ku adalah menggagahimu sampai lemas di atas di ranjangku." lanjut si pemuda Jeon.

Suzy mulai merapatkan tubuhnya agar semakin menempel pada Jungkook. Dan pria itu pun juga tidak berkomentar apapun. Cenderung membiarkan Suzy melakukan apa saja saat ini.

Ini mungkin sedikit aneh, tapi si gadis Park ingin bermain dengan Jungkook. Ya, dia masih penasaran dengan Jungkook yang sedang dalam mode seperti ini.

"Kalau begitu ayo, mari bermain satu ronde. Aku juga rindu kau berada di dalamku." ajak Suzy sembari membelai dada Jungkook yang begitu bidang. Bahkan Suzy menjerit dalam hati karena dada Jungkook semakin mengeras dan terbentuk saja. Bagaimana bisa ada manusia sesempurna dia?

"Simpan semua ucapanmu itu. Cepat turun jika sudah selesai." sahut Jungkook.

Pria itu langsung berbalik badan dan pergi keluar kamar begitu saja. Meninggalkan Park Suzy yang masih setia berdiri di depan cermin besar. Dia tersenyum miring karena Jungkook secara tidak langsung menolaknya. Jadi, Suzy merasa jika semua ucapan Jungkook yang begitu menginginkan nya hanyalah omong kosong belaka.

LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang