PART 30

142 15 0
                                    

Setiap pagi, Park Suzy akan mengalami morning sickness yang lumayan parah. Bahkan untuk makan pun dia sampai tidak bisa. Melihat makanan apapun rasanya ingin mual - mual saja.

Padahal perutnya sudah sangat kosong, harus segera di isi. Tapi tetap saja, dirinya tidak bisa menelan makanan apapun. Jeon Jungkook juga sudah berulang kali mencoba untuk membujuk istrinya, agar mau makan. Tetapi gagal.

"Jika tidak makan, tubuhmu akan semakin lemas." ujar Jungkook.

Pria itu berjongkok di hadapan sang istri yang terduduk di pinggir ranjang, dengan wajah pucat. Sembari mengusap dan menggenggam jemari si gadis Park, Jungkook berusaha untuk terus membujuknya.

"Tidak bisa Jeon, pasti akan kembali muntah - muntah. Aku tidak mau," tolaknya lalu mengerucutkan bibir.

"Kau bahkan sudah tak bertenaga saat menjawabnya. Makanlah walau hanya sesuap atau dua suap," sahut Jungkook dan gadis itu masih tetap menggelengkan kepalanya.

"Ayolah, Park. Jangan begini," ujar Jungkook masih berusaha membujuknya.

Jika terus seperti itu, jelas Jungkook tak bisa bekerja. Meskipun tubuhnya nanti berada di perusahaan, sudah di pastikan jika pikirannya akan kemana - mana. Memikirkan istrinya tentunya.

Ini pertama kalinya mereka akan memiliki anak, sudah jelas jika Jungkook begitu exited dan sangat overprotektif pada Suzy. Bahkan di pagi hari ini, Jungkook sendiri yang membuatkan sarapan dan juga susu ibu hamil.

Si gadis Park bahkan sampai melongo awalnya. Karena Jungkook benar - benar sigap sekali. Dia bahkan tidak mengetahui kapan pria itu membeli susu khusus ibu hamil untuknya.

"Satu suap saja," ucapnya bernego.

"Dua suap," sahut Jungkook dan Suzy mendelik kesal. "Tiga suap!" lanjut Jungkook.

"Mana bisa begitu?! Tadi kau bilang sesuap tidak masalah," protes gadis itu. Saat mulutnya terbuka hendak memprotes kembali, Jungkook sudah membungkamnya dengan sesuap bubur.

Pria itu terkekeh geli saat melihat ekspresi istrinya yang begitu terkejut. Bahkan kedua matanya melotot kesal ke arahnya. Benar - benar menggemaskan bagi si pria Jeon.

"Uweek!"

Melihat istrinya kembali mual, membuat Jungkook terkesiap dan mengikutinya dari belakang. Gadis itu berlari masuk ke kamar mandi. Memuntahkan isi perutnya yang sebenarnya hanya sesuap bubur saja ke wastafel.

Jungkook juga turut mengurut tengkuk gadis itu dengan lembut dan sayang.

"Aku tidak mau sarapan," ujarnya.

"Ya, tidak perlu sarapan. Tapi susunya di habiskan nanti," sahut Jungkook dan Suzy hanya mengangguk mengiyakan.

Pria itu dengan cepat merangkul pundak sang istri ketika keluar dari kamar mandi. Dia ingin bekerja, tapi tidak tega meninggalkan Suzy sendirian di rumah. Ya, walaupun ada banyak pelayan tapi Jeon Jungkook tidak bisa tenang.

"Istirahatlah," ujar pria itu. Tuturnya sangat manis sekali, bahkan melebihi gula manisnya.

"Kau tidak pergi ke kantor?" tanya gadis itu dan Jungkook menggeleng. "Kenapa?" tanyanya lagi penasaran.

"Aku sedang malas pergi ke kantor, mungkin aku akan meminta Wonwoo untuk membawakan berkas - berkas penting kemari," jawab Jungkook bohong. Sebenarnya bukan karena malas, tapi karena tidak tega meninggalkan Suzy sendirian.

Sedangkan Suzy yang mendengarnya hanya tersenyum geli. Jeon Jungkook benar - benar masih sangat tinggi gengsinya itu. Tapi baiklah, tidak menjadi masalah bagi gadis itu.

LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang