11 [END]

13.4K 1.1K 292
                                    

Vote dulu sebelum baca

###

Note : sejujurnya sy emosi karena ga sengaja update WP. Kalian ngalamin kaya aku ga sih? Ada bacaan sesi wp sudah berakhir. Gitu terus tiap aku mau login. Ini aja login di web.

###

Rio benar-benar tidak habis pikir dengan Clarissa. Entah darimana dan bagaimana bisa istrinya mengatakan bahwa Alandra bukan anaknya? Sudah jelas Alandra anak mereka. Anak yang sangat diinginkan oleh keusanya hingga keduanya rela pergi keluar negeri untuk melakukan surrogasi karena rahim Clarissa harus diangkat setelah ia mengalami kecelakaan saat Alvaro masih berada di taman kanak-kanak.

"Andra anak kita Sa. Masa kamu lupa sih sama anak sendiri!" ucap Rio yang berusaha mendapatkan pengertian dari istrinya.

Clarissa mengerutkan keningnya, "Lupa kamu bilang?" Clarissa menatap Rio dengan penuh tanya. "Aku inget jelas kalo aku kecelakaan terus rahim aku diangkat."

Clarissa menggigit bibir bawahnya lalu melanjutkan, "Kamu tahu ga sih? Gimana perasaan aku pas kamu tunjukkan bayi itu!? Sakit Rio! SAKIT!"

Rio merasa ada yang salah dengan perkataan istrinya, namun ia berusaha untuk mencari tahu apa yang akan dikatakan oleh istrinya.

Rio bahkan tidak menyadari bahwa Alandra sudah lagi berada di ruangan yang sama dengannya.

"Aku baru selesai operasi pengangkatan rahim, tapi kamu malah nunjukin anak itu Rio! Anak kamu sama perempuan lain!" Clarissa menangis tersedu, ia menutup wajahnya dengan kedua tangan. Tubuhnya bergetar hebat, kedua kakinya seketika melemah hingga wanita itu terduduk di lantai.

Rio menatap Clarissa dengan tatapan kosong. Apa yang baru saja ia dengar? Clarissa mengklaim bahwa dia menunjukkan Alandra setelah operasi pengangkatan rahim? Tapi itu terjadi setahun sebelum mereka pergi ke luar negeri. Apakah istrinya benar-benar lupa?

Rio menggeleng pelan, "Kamu lupa, Sa? Kita pernah keluar negeri buat lakuin program surrogasi. Kamu sendiri yang bilang kalo kamu pengen punya anak lagi," Rio menatap Clarissa dengan penuh kecewa. "Gimana bisa kamu lupain—" Tidak, Rio memijat pangkal hidungnya. Ia tidak bisa menyalahkan Clarissa. Rio menunjukkan Alandra pada Clarissa saat istrinya terbangun dari koma setelah mengalami kecelakaan karena di rampok oleh penjahat.

"Surrogasi?" cicit Clarissa. Kapan ia melakukan hal tersebut? Clarissa bahkan tidak merasa bahwa ia pernah dan suaminya pergi keluar negeri untuk melakukan hal semacam itu.

Note : simplenya aja ya, surrogasi : pinjem rahim

Clarissa tertawa terbahak-bahak namun air mata terus mengalir dari matanya, "Kamu keterlaluan Rio! Kamu niat banget ngarang biar aku percaya? Iya!?" ucap Clarissa dengan suara gemetar. Kaan? Kapan ia melakukan hal itu? Clarissa memang ingat bahwa ia sudah menyimpan sel telurnya untuk berjaga-jaga karena rahimnya melemah setelah melahirkan Alvero. Tapi kapan, kapan ia melakukan surrogasi? Tega sekali Rio mengarang cerita semacam itu.

Rio semakin terperangah dengan perkataan istrinya. Bisa-bisanya ia melupakan momen yang sangat penting seperti itu? Sejak kapan sifat Clarissa seperti ini?Apa sejak ia membawa Alandra kehadapannya? Apa sejak saat itu juga, Clarissa berusaha menjatuhkannya dari Alandra? Apa sejak saat itu juga Clarissa mengabaikan putra bungsu mereka?

"Kamu yang keterlaluan! Bisa-bisanya kamu lupa sama anak kamu sendiri!" Rio mengedarkan pandangannya mencari keberadaan Alandra. Matanya membelalak saat menyadari bahwa putranya tidak lagi berada di ruangan yang sama dengannya.

"Andra."

Rio mengacak rambut dengan kasar, tanpa sadar ia mengabaikan keberadaan putranya dan terus berdebat dengan Clarissa. Ia menoleh dan menatap Clarissa dengan tatapan tajam. "Kalo sampe Andra kenapa-napa, aku gak bakal segan buat cerain kamu," ucapnya lalu pergi keluar rumah.

Shit! I'm Back [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang