"kita akan kemana woonie?" Tanya sunoo masih dengan wajah eksaited nya
"Emmm apa hyung suka belanja?"
Wajah sunoo semakin berbinar mendengar kata 'belanja' pemuda dengan mata rubah itu dengan cepat mengangguk "Nne, aku suka"
"Baiklah jika begitu. Pak Yeon tolong antarkan kita ke mall sekarang"
"Baik tuan"
_____
Tiga puluh menit berlalu. Kini kedua submisif itu telah berada di dalam swalayan terbesar di kota seol itu. Beberapa tas belanjaan bahkan sudah terlihat memenuhi tangan-tangan besar para bodyguard di belakang mereka, namun tampaknya mereka tidak akan menghentikan kegiatan mereka dalam waktu dekat ini
"Ddeounu hyung apa menurutmu ini lucu?" Tanya jungwon sambil memperhatikan sebuah gantungan kunci pada sunoo
Sunoo mengangguk lalu tersenyum "ya woonie itu sangat lucu. Kau akan membelinya?"
"Sepertinya begitu. Aku ingin memberikannya pada seseorang"
"Eyyyy siapa itu" ujar sunoo sedikit menggoda
"Haha hanya seorang teman"
"Tck kau tidak asik" cibir sunoo
"Apa kau lelah hyung?"
Sunoo menggeleng "tidak, hanya saja... Aku sedikit lapar" ucapnya yang di akhiri dengan nada berbisik di akhir kalimatnya
"Aigu, apa uri aegi sedang kelaparan sekarang?" Jungwon sedikit mengusap-usap perut sunoo yang masih terlihat rata. Pipi sunoo bersemu merah mendapat perlakuan lembut dari sahabat barunya itu
"Baiklah ayo kita cari makan. Kau ingin sesuatu hyung?"
Sunoo menggeleng "kita cari restoran terdekat saja"
"Hehe kau benar-benar lapar ternyata" ledek jungwon. Pipi sunoo terlihat semakin memerah padam siapa lagi pelakunya jika bukan Yang Jungwon. Sunoo yang merasa kesal karna di ledek itupun mempoutkan bibirnya lalu pergi meninggalkan jungwon sambil menghentak-hentakkan kaki mungilnya
"Kau menyebalkan" ujarnya sedikit berteriak agar orang yang ia maksud mendengar perkataannya
"Haha, ayolah hyung jangan merajuk seperti itu" jungwon sedikit berlari mengejar langkah sunoo sambil terus menggoda laki-laki bermata rubah itu. Menurutnya wajah cemberut sunoo sungguh menggemaskan
"Ayo lah hyung"
"Tidak"
"Kau terlihat seperti bayi jika seperti ini"
"Berhenti woonie-ya atau aku akan benar-benar marah pada mu" ancam sunoo
Tapi sepertinya ancaman itu hanya di anggap angin lalu bagi jungwon nyatanya pemuda dengan marga Yang itu terus saja menggoda sunoo entah sampai kapan
Brukkk
"Auhhhh" sunoo mengaduh sambil memegang pundaknya yang tidak sengaja terbentur dengan seseorang
"Maaf, maafkan aku. Aku sedang buru-buru tadi. Tolong maafkan aku"
"Tuan anda tidak apa-apa?" Beberapa bodyguard datang menghampiri mereka
"Tidak apa-apa paman kau tenang saja, ini hanya sebuah kecelakaan kecil"
"Kau benar tidak apa-apa?" Tanya orang yang tidak sengaja menabrak sunoo lagi
Sunoo mendongak sambil tersenyum "kau....
______
"Kenapa kau ada di mana-mana" kesal sunghoon melihat sosok kakaknya yang tiba-tiba saja masuk kedalam ruangannya
Jay menghela napasnya. Kenapa ia harus punya adik seperti sunghoon, kadang ia suka bertanya-tanya sebenarnya kesalahan apa yang ia lakukan di kehidupan sebelumnya hingga ia harus di takdirkan bertemu manusia bodoh modelan seperti adiknya ini
"Aku hanya berkunjung apa tidak boleh?"
"Tidak" jawab sunghoon cepat "kau hanya mengganggu pemandangan di kantorku"
"Tck kenapa kau masih memusuhiku? Bukankah sudah ku katakan jika aku menyerah sekarang? Apa lagi yang kau inginkan?"
Sunghoon mengangkat bahunya "entah, aku hanya ingin. Lagi pula melihat wajah jelek mu itu suka membuat aku kesal" perkataan sunghoon sukses membuat jay ternganga, see kalian dengar sendiri bukan. Dengarlah alasan terabsurd yang pernah jay dengar selama masa hidupnya
Dan apa katanya 'wajah jelek?' what the hell. Bahkan orang buta pun tau jika jay itu tampan, bahkan selama ini banyak uke atau perempuan yang mengantri untuk menjadi pasangannya jika adiknya itu ingin tau
Tapi ya sudahlah tidak ada gunanya juga berdebat hal konyol seperti itu, apa lagi dengan sunghoon. Pasti adiknya itu tidak mau mengalah
"Di mana sunoo. Kenapa aku tidak melihatnya di mansion" Akhirnya jay mengutarakan maksud kedatangannya
"Untuk apa kau bertanya tentang istri ku"
"Oh ayolah adik ku tersayang aku hanya bertanya kau tidak perlu menatapku seakan kau ingin membunuh ku seperti itu"
"Dia sedang bersama jungwon"
"Apa!!!"
"Kenapa kau berteriak seperti itu. Mengagetkan ku saja"
"Kenapa kau membiarkan sunoo bersamanya?"
"Apa yang salah dengan itu, jungwon teman ku. Lagi pula aku lebih mempercayainya dari pada diri mu untuk menjaga sunoo ku"
Jay kembali menghela napasnya. Pemuda sulung park itu memijit pelipisnya, sepertinya ia akan cepat tua jika lama-lama bersama adiknya itu
"Kau tidak tau ya jungwon itu...."
Sunghoon mengangkat sebelah alisnya saat jay tidak melanjutkan perkataannya "ada apa dengan jungwon?"
"Sudahlah lupakan. Aku akan pulang, sepertinya aku akan gila jika sedetik saja masih berada di dekat mu"
"Bukankah kau memang sudah gila?"
"Fuck you" umpat jay sebelum pergi dari ruangan adiknya itu
_____