bertemu

114 11 0
                                    

"Soal anak itu di mana kau bertemu dengannya ??" tanya Jeno menggeser duduknya dengan wajah serius.

"Di pemakaman kemarin sore" jawab Jaemin "kami semapat mengobrol di taman" lanjutnya menerawang kejadian tak terduga sore itu.

"Jangan gini dia gak akan suka, ikhlaskan yang sudah pergi, biarkan bahagia tanpa merasa berat untuk pergi, jika kamu terus seperti ini akan semakin sulit baginya untuk bahagia" pria itu berjongkok di samping Jaemin

"Jaemin, di sekitarmu mereka juga merindukan sosokmu yang dulu"

Pria itu tampak tak asing tapi ada yang aneh, bagaimana mungkin begitu mirip.

Taman sore itu menampakkan semburat jingga
"Kamu ??" ragu Jaemin bingung harus berkata apa pada sosok si sampingnya.

"Ah, kami cukup mirip kan ??, aku pernah bertemu dengannya dia anak yang manis dan hangat, umur kami sama 07 line dia bercerita banyak padaku tentang mu dan yang lainnya"

Takdir terlalu mengejutkan untuk mereka yang baru di berikan kejuta menyakitkan.

"Ya, dia malaikatku dan aku namaku Nakamoto Jaemin abang dari Sakuya pemulik marmer silver itu" mengatakannya membuat hati Jaemin meringis.

"Aku Fujinaga Shaka, solois yang lahir di negri sakura" sama sama dari negri matahari terbit ternyata dan itu semakin membuatnya mirip.

"Kita bisa berteman atau kau bisa menganggapku adik, aku harus kembali karena manager pasti mencariku" anak bernama Shaka itu melambai dengan senyuman cerah yang tampak sama tapi berbeda.

'Kamu gak mau abang jadi artis tapi sekarang abang melihat dirimu versi terkenal'.

Mereka mendengarnya dengan ekspresi kaget yang kenatara

"Daebak, inikah arti lagu hilang tapi ada ??" Yushi berfikir sejenak saat melihat biodata solois yang baru debut beberapa bulan itu.

Nama : Fujinaga Shaka
Nama pangung : Shaka
Usia : 16 tahun
Line : 07
Emoji : 🍞

'Aroma favoritku adalah Roti'

"Bukankah ini seperti Sakuya ??, wajah, line, dan aroma favoritnya juga"

Entahlah semesta tengah menyiapkan apa untuk mereka  yang tengah merasa kekosongan dan kebingungan yang begitu kontras dengan situasi aneh.











"Permisi aku mau ke mininarket" Sion dan Yushi mengitrupsi ketegangan.

"Hati hati, kalian bawa motor ??" keduanya menggeleng.

"Jalan doang kan deket, sekalian jalan jalan"









Siang itu minimarket tampak sengang tak begitu padat dan di sana dua remaja tengah memasukkan segala camilan ke kranjang.

"Menurutmu bagaimana ??"

Brukk..

Sion kaget lalu mengulurkan lengannya pada remaja yang tak sengaja ia tabrak

"Sakuya" ucap keduanya kompak sedangkan remaja itu kaget

Keheningan terjadi saat remaja itu menatap wajah keduanya, ekspresi kaget tercetak jelas di wajah Sion dan Yushi.

"Ah, sorry" Sion mengucapkanya se normal mungkin.

Bagaimanapun juga remaja di depannya sungguh fotocopyan bocah roti mereka.

"Oh aku kenal kalian, kalian model majalah brand G kan ??" rasa cangung menyapa namun sepertinya remaja itu berusaha mendekat

"Iya, wah kamu idol kan ??, Fujinaga Shakara eng tapi sedang apa berkeliaran sendirian ??" Yushi bertanya sambil berjalan menuju kasir.

"Benar bukankah berbahaya ??" timpal Sion.

"Aku sedang berlibur di temani manager" jawab Shaka santai, penampilannya bahkan terkesan biasa saja untuk artis baru naik daun sepertinya.

Ok, sepertinya mereka mulai terbiasa bahkan Sahaka yang memang sudah mengincar ingin berkenalan juga sangat senang bisa bicara banyak dengan sahabat dari sahabatnya.

"Kyaaaa, Shaka-kun"

"Oppa Kyaaa, saranghae"

"OPPAAAAA"

Segerombol remaja perempuan mulai mengerumuni pelantaran parkiran mininarket

"Aku harus pergi"

Sion dan Yushi yang bisa saja ikut di kenali sebagai model itu pun turut membantu Shaka keluar menuju mobil van di depan sekalian mereka harus kabur juga.

"Ikut lewat sini" Sion menarik Shaka dan Yushi mengikuti dan menutupi mereka dengan jaket

"KYAAAAA OPPA SHAKA DENGAN Y&S"

"AAAAAA MEREKA BERTEMAN ??!!"

Sorakan yang cukup menganggu sampai satpam turun tanggan menata keributan agar tak ada pihak yang di rugikan.

Sion dan Yushi sudah mengantar Shaka masuk ke mobilnya.

"Bertemu lagi nanti little star"

"Sampai jumpa"

Mereka berdua berlari pergi saat melihat situasi aman.





Cklak..

Hosh..hosh..hosh

Dua remaja itu masuk dengan nafas tersendat.

"Kenapa kalian panik begitu ??, di kejar paparazi ??" tanya Jeno melihat betapa berantakkannya dua anak itu.

"Kami-

-kami bertemu Sakuya eh maksudku Shaka dan fans menggerubungi mereka gilak aku hampir kehabisan nafas" Sion membanting tubuhnya ke sofa di susul Yushi.

"Mereka mengira kami akan colab ber 3 dalam majalah terbaru, bisa bisanya berfikir se jauh itu" Yushi menegak minuman kaleng.

"Hidup terkenal cukup merepotkan" Renjun mengambil minuman titipannya.

"Tapi ini juga menjadi tantangan yang menyesakkan" Riku menimpali di ujung sofa sambil makan keripik singkong.

"Jaemin saja yang dokter dia punya banyak penggemar sampai ruanggannya penuh bunga dan coklat" Haechan menyenggol lengan Jaemin sambil menaik turunkan alis.

Jaemin mendengus malas.
"Merepotkan"




Kegemoyan yang hakiki

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kegemoyan yang hakiki

Hai Zero gak bisa up cepet soalnya bikin dadakan kayak tahu oval.

Seeyou.

Vommet nya ya

19.14wib
6_05_2024

[2] Dear Anggle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang