segalanya

72 9 0
                                    

Kenapa Jaemin jomblo padahal ganteng iya, kaya iya, manis, jago masak, multitalent lumayan lah kriteria pacar idaman

Karena Jaemin itu kalo gak bucin Sakuya pasti bucin Haechan, sama Jisung soalnya dia berasa punya adek dan tentu aja karena mereka gemesin masih kayak bocah di mata Jaemin, gak ngaca emang.

Sakuya sih pasrah doang di bucinin di posesifin tapi beda sama Haechan yang kalo udah risih pasti nampol muka sahabatnya kesel, Jisung kalo risih pasti lari dan berujung kejar kejaran

Tapi gimanapun juga ke 7 abang itu jomblo semua dan bucin sama adek mereka tapi 12 cowok itu bucin bucinnnn bangettt ke Bocil roti mereka.









Hari ini Sakuya kembali sekolah di antar oleh Jaemin sedangkan lelaki itu pergi ke bekerja.

"Kalian jagain Sakuya ya, abang pergi dulu"

Ke tiga remaja yang sudah menunggu di gerbang pun mengangguk

"Bye abang"

Setelah mobil putih itu menghilang dari pandangan ke 4 pemuda itu masuk ke dalam gedung

Sekolah ini luas karena banyak ruang latihan daripada kelas bukan tanpa alasan melainkan murid indonesia yang memang hanya puluhan saja berbeda dengan di cabang Asia lainnya.

"Nanti makan siang bareng, bye adek"

Riku, Yushi, dan Sion masuk ke kelas Aktor sedangkan Sakuya pergi masuk ke ruang rekaman terlebih dahulu sebelum kelas Dance

"Morning Sir"

"Morning"

Sakuya duduk di kursi tunggu karena yang di dalam belum selesai berlatih

"Shakara"

Merasa terpanggil Sakuya masuk ke dalam ruangan lalu memasang Headfone dan menghadap microfone.

Alunan lembut suara sorang Shakara aka. Sakuya membuat siapapun akan terbuai lembut.






Bell istirahat berbunyi nyaring, remaja berkaus putih polos itu menghentikan hentakkan tariannya  lantas meraih tisu dan mengusap keringat yang membanjiri plipisnya

"Yo superstar"

Sakuya mendongak menatap remaja yang menyodorkan sebotol air mineral dingin padanya.

Senyum tipis terukir di bibir mungil Sakuya
"Thanks, ayo ngantin"

Sebelum beranjak Sakuya mengambil almamaternya dan tak lupa kipas portable.




Kantin sudah menyiapkan makanan dalam box lumayan besar untuk setiap murid makan siang, murid di laramg makan sembarangan apa lagi jika mengandubg banyak gula, msg, micin, dan sebagainya.

Di tengah acara makan siang terselip candaan serta cerita random samoai suara seseorang yang familliar di belakang mereka.

"Sha, ada titipan nih dari bang Na" Renjun datang dengan paperbag di lengannya.

"Owh, makasih bang Ren"

Renjun ikut seni melukis di sekolah yang sama tapi berbeda gedung.

"Abang duluan, kalian yang bener belajarnya" pamit lelaki dengan rambut panjang itu.

Sakuya membuka paperbag itu lalu matanya berbinar menatap penuh minat pada 1 kotak donat.

"Bang Jae ngirim ini ayo makan sebelum jam istirahat habis"










Seperti biasa Sakuya dan Jaemin akan pergi ke time zone untuk menghapus ke gabutan mereka berdua.

"Sakuya jangan lompat lompat hey nanti jatuh"

Sakuya tak mengindahkan ucapan sang abang lalu langkah riangnya menuju ke stand es cream.

"Kuya mau es cream cup" pinta Sakuya dengan sedikit aegyo imut.

Jaemin tak tahan dan menyerah membiarkan Sakuya makab es cream hari ini

"Ok, satu gak lebih" dengan cepat Sakuya mengangguk dan memesan sedangkan Jaemin menunggu

Tak lama yang di tunggu datang dengan satu cup besar es cream membuat Jaemin menghela nafas sabar, satu tapi gede sama aja.

"Yuk pulang" Jaemin mengangguk lalu keduanya berjalan beriringan menuju basement.

Sebenarnya banyak yang menjerit kala seorang Shakara tersenyum ramah pada beberapa orang yang meneriakkan namanya.

Mobil melaju pada jalanan yang mulai padat karena sudah jam pulang kerja

"Abang aaa~"

Jaemin membuka mulut kembiarkan se sendok es mendinginkan kepalanya yang panas atas kemacetan kota di sore hari.





Langit jingga menyorot kota bandung bersama an dengan desir halus anggin menyapa

Di gazebo dua remaja saling bertukar cerita tentang hari yang di jalani dengan tawa yang sesekali mengalun memenuhi keheningan sekitar.

"Jadi abang, siapa frist love abang ??"

Pertanyaan yang berat tapi tidak bagi Jaemin, kedua sudut bibirnya tertarik melengkungkan senyuaman manis dan damai.

"Bunda dan Sakuya"

"Bagi abang saat ini Sakuya di sini saja sudah cukup melengkapi apa yang kurang dalam diri abang"

Sakuya tersenyum dia tau abangnya memang se bucin itu padanya tapi dia selalu menyukainya karena dia merasa aman dan nyaman

"Kalo Kuya word tour gimana ??"

"Abang ikut kalau tak ada waktu abang akan streaming" Sakuya mengangguk paham

"Kuya punya banyak hatters" remaja mungil itu memainkan jarinya sambil menunduk

Jaemin paham betul apa yang adiknya rasakan setiap kali jari jahat beraksi.

Di rengkuhnya tubuh mungil itu menyalurkan banyak energi positif

"Semakin tinggi pohon semakin kencang angin yang menerpanya, tak akan jatuh jika akarnya kuat

Sakuya hanya perlu menguatkan hati dan mental, jangan lupakan fans Sakuya jauh lebih banyak dari hatters, tersenyumlah pada dunia tunjukkan bahwa Nakamoto Sakuya adalah anak yang kuat, backingan Kuya kan bukan orang sembarangan"

Akhirnya Sakuya mendongak menatap dengan manik berkilauan dan senyum manis yang mengembang

"Terimakasih abang, abang yang terbaik!"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

END



Terimakasih buat kalian yang udah baca, voite dan coment book garing ini.

Sorry kalo endingnya kurang memuaskan dan up lama karena yah ada dikit masalah di real live




14.41
22 mei 2024

[2] Dear Anggle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang