Kilas balik

47 7 2
                                    

Flashback 1-12-2023 [Tokyo-Jepang]


Di sebuah ruangan putih yang luas terdapat sebuah kasur di mana tubuh seorang remaja terbaring dengan mata tertutup, wajah putih itu tampak pucat dan pipinya agak tirus.

Sudah lebih dari 1 bulan kondisinya kritis dan koma, perban melilit rapi di kepala, pergelangan tangan kanan dan di siku kiri tak lupa bagian perut juga terdapat perban akibat sebuah tusukan benda tajam, wajah tampannya memiliki banyak luka yang mustahil untuk di hilangkan dalam waktu dekat

Alat alat medis menempel hampir di seluruh tubuh mungilnya sungguh kondisinya membuat siapapun meringis ngeri.

Cklek..

Pintu ruangan terbuka, seorang pria dengan perawakan tinggi dan rambut mullet masuk ke dalam ruangan.

"Hello kids, cepat sadar ya mereka menunggumu" lengan besarnya mengusap lembut surai hitam legam remaja yang masih asik dengan dunia bawah sadarnya.

Pria itu beranjak duduk di balkon menikmati semilir angin malam lalu tak lama dering ponsel memecah keheningan malam.

"Halo"

"Ya ada apa ??"

"Yuta, dia mendatangi markas Dark Rider dan membantu kami meringkus anak anak itu"

"Ah ya, dia juga meratakan mansion Alexandra dan Mahendra"

Seulas senyum tipis terbit di bibirnya.

"Biarkan dia menyelesaikan urusannya, cukup pantau saja bersiap jika ada hal darurat"

"Baik"

Telfon berakhir, Yuta Nakamoto CEO sehak muda itu kembali menatap langit

"Putramu dia sudah dewasa dan dia menyayangi adik kecilnya, jangan membawa putra kita lagi aku membituhkan mereka sekarang"







2-12-2023. Kamar rawat VVIP nomor 1.


"Ugh"

Lenguhan lirih terdengar, kening nya mengeryit karena rasa sakit yang di rasa, tubuhnya kaku dan ngilu saat di gerakkan.

"A-ay-yah" tengorokannya tercekat.

Pria yang sedari malam tidur di kursi sembari memegangi lengan sang anak pun terusik lalu perlahan membuka mata

"Baby, hallo bisa dengar Daddy ??"

Remaja itu hanya terdiam.

Yuta segera memencet tombol memanggil dokter, tak lama seorang dokter muda dengan name tag Jungwoo datang memeriksa.

Mengarahkan sebuah senter kecil

"Bisa dengar dokter ??"

"Kalau bisa dengar dokter tolong kedip satu kali"

Matanya mengedip sebagai jawaban sedangkan pria dengan kemeja putih itu menunggu kabar baiknya.

"Ok, sekarang kamu inggat siapa kamu ??"

"S-sakuya ?"

"Tuan muda sudah sadar hanya tinggal menunggu pemulihan"





Masker oksigen sudah di lepas beitu juga beberapa alat di karenakan kondisi pasien mulai membaik.

"Welcome back boys"

Remaja itu tersenyum tipis, ah tubuhnya masih ngilu.

"Dad, aku di mana ??" tanya nya dengan suara serak.

Dia tak tega sungguh melihat wajah lelah sang Ayah.

"Jepang, di sini medis lengkap"

Remaja itu melihat sekeliling kamarnya mencari benda persegi.

[2] Dear Anggle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang